Perjalanan ke Stockholm 27 dan 28 Mei 2013
(Sebagaimana telah dikirimkan ke beberapa milis)
Ini kali pertama aku mengunjungi
Stockholm. Tak seperti biasa, perjalanan ke Eropa biasanya tiba pada pagi hari,
namun kali ini aku tiba di Stockholm malam hari waktu setempat. Ini merupakan
kabar baik untuk adaptasi waktu (body clock) untuk waktu setempat di Stockholm
(UTC+2), namun tentu kurang baik untuk orientasi arah jalanan dan pemandangan.
Selain itu juga ada kekhawatiran adanya lanjutan kerusuhan di Stockholm. Memang perlu dipahami juga, dalam Pemilu di Swedia tahun 2010, Partai Demokratik Swedia yang dikenal sebagai partai xenophobic (atau anti-imigran dan anti-Islam) berhasil memasuki Parlemen dan negara yang paling toleran di Eropa itu, kini tampaknya memasuki babak baru.
Stockholm merupakan kota paling Utara di belahan bumi yang pernah aku kunjungi, setidaknya dalam 20 tahun terakhir. Kota yang lebih Utara yang pernah aku kunjungi beberapa kali adalah Helsinki di Finlandia sekitar tahun 1986 sd 1990.
Stockholm berada di 59 derajat Lintang Utara sejajar dengan Tallinn di Estonia dan Saint Petersburg di Rusia, merupakan negara dingin karena secara geografis mendekati lingkar Kutub Utara (66.5 derajat Lintang Utara).
Penerbangan ke Stockholm Swedia dari Dubai United Arab Emirate (UAE), melewati wilayah udara Bahrain, Saudi Arabia, Yordania, Syria, Turkey, menyeberangi Laut Hitam ke Ukraina, Moldova, Belarusia, Lithuania, Latvia menyeberangi laut Baltik menuju Stockholm Swedia dengan waktu penerbangan 6 jam 19 menit. Dan tentunya ditambah waktu penerbangan dari Jakarta ke Dubai sekitar 7 jam 37 menit. Penerbangan ini serasa lebih cepat karena didorong angin dari belakang (buritan) sekitar 60 km per jam.
Kami tiba di bandara Arlanda Stockholm pk 20:45 (waktu setempat) dan aneh rasanya, matahari masih bersinar terang belum lagi tiba waktu magrib. Suhu dingin 15C dan angin lumayan kencang segera saja membuat badan kedinginan.
Mendekati musim panas seperti saat ini, matahari terbenam sekitar pk 21:40 dan matahari terbit sekitar pk 03:45, sungguh siang hari yang teramat panjang dan malam yang sangat pendek!
Bandara Arlanda sudah mengundang keunikan tersendiri. Letaknya terhampar di sebuah dataran yang berbukit, ada 2 landasan panjang dan besar yang satu sama lain berbeda tinggi elevasinya sekitar 50 feet, sehingga pesawat harus mendaki dan turun untuk menyeberang dari landasan ke sisi landasan yang lain dan masing-masing landasan juga naik-turun (up dan down slope) permukaannya!
Stockholm yang luasnya 188 km persegi merupakan ibu kota sekaligus merupakan kota terbesar di Swedia dengan populasi penduduk sekitar 850.000 di perkotaan dan 1,5 juta jiwa termasuk daerah pinggirannya.
Selain ibukota Negara, Stockholm merupakan kediaman keluarga raja Swedia mempergunakan istana Drottningholm yang juga dijadikan salah satu situs Warisan Dunia oleh UNESCO.
Stockholm sebenarnya merupakan kota kepulauan sejumlah 14 buah pulau di bagian tengah ke selatan pesisir timur Swedia di mulut danau Malaren sehingga terkenal oleh keindahan, bangunan dan arsitekturnya, dikelilingi oleh banyak air yang bersih dan terbuka, serta memiliki banyak taman. Tak heran kota Stockholm disebut sebagai Venice dari Utara yang dikunjungi jutaan wisatawan setiap tahunnya.
Agar lebih memahami tata kota Stockholm, terletak di Negara Swedia bagian Selatan dan Tengah pantai Timur dimana danau air tawar Malaren mengalir ke laut Baltik sehingga letak geografis kota Stockholm dikelilingi perairan danau di semenanjung Riddarfjarden yang dilengkapi dengan 57 jembatan besar. Kota tsb jika dibagi secara kasar, lebih kurang 30% berupa kanal-kanal sungai dan danau, 30% merupakan hutan kota dan taman dan selebihnya bangunan dan fasilitas jalan raya.
Kami meninggalkan bandara Arlanda menuju ke kota Stockholm yang jaraknya sekitar 60 km. Kami memasuki freeway E4 yang meskipun hanya 2 lajur namun sangat lancar dan terasa benar jalan raya di Stockholm ini dibangun dengan perencanaan yang sangat baik yang berkelok naik turun mengikuti kontur permukaan tanah gabungan antara dataran rendah dan perbukitan. Sebuah negeri di Utara Eropa yang sangat subur dan berhutan lebat, itu kesan pertama ketika menyusuri jalanan ke kota.
Pada jaman es dahulu kala, sekitar 8.000 tahun sebelum Masehi, terjadi migrasi besar-besaran ke suatu daerah antara Laut Baltik dan Danau Malaren sebagai awal berdirinya kota tua Stockholm. Sekitar 1.000 tahun setelah Masehi, suku bangsa Viking menduduki kota Stockholm yang kemudian membuatnya lebih meriah sebagai pusat perdagangan sehingga kini Stockholm merupakan pusat perniagaan terpenting di Swedia.
Nama Stockholm tercatat pada tahun 1252, sebenarnya berasal dari kata “stock” atau log atau kayu gelondongan dan dalam bahasa Jerman dikenal sebagai benteng, sedangkan “holm” atau islet merujuk keberadaan pulau mungil Helegeandsholmen yang berada di pusat kota Stockholm.
Stockholm berubah menjadi sebuah kota yang modern, yang dimanjakan teknologi tinggi dan kota multi-etnis pada abad ke 20. Banyak bangunan bersejarah diruntuhkan, terutama di daerah Klara dan dibangun kembali dalam rangka modernisasi. Namun beberapa wilayah kota kuno tetap dibiarkan dan dipertahankan sebagaimana aslinya misalnya di daerah Gamla Stan, Sodermalm dan Oster.
Antara tahun 1965 – 1974, konon kota Stockholm berkembang sangat pesat dan membangun daerah penyangga di wilayah Rinkeby dan Tensta. Tampaknya wilayah baru ini dikembangkan dengan seadanya dan dihuni kaum marginal sehingga sering menimbulkan kejahatan, gejolak sosial dan rasialis di wilayah baru ini.
Wilayah Stockholm dapat dibagi menjadi 3 wilayah besar, Innerstaden atau Pusat Kota Stockholm, Soderot atau Stockholm Selatan dan Vasterort atau Stockholm Barat.
Daerah metropolitan Norrmalm yang
terletak di Pusat Kota Stockholm merupakan daerah perbelajaan dan perdagangan
terbesar di Swedia.
Lebih dari 85% para pekerja bergerak pada industri jasa dan tidak ada industri berat yang mengandalkan bahan bakar minyak sehingga Stockholm juga dikenal sebagai kota paling “bersih hijau” ramah lingkungan.
Beberapa perusahaan besar berkantor pusat di Stockholm, misalnya saja Ericsson, IBM, Eletrolux, H&M perusahaan garmen terkenal, dsb.
Patut pula menjadi catatan, kota Stockholm sudah membangun jaringan kabel fiber optik diseluruh kota sejak 1994. Jalanan kota Stockholm nyaris dihancurkan untuk membangun jaringan telekomunikasi fiber optik. Satu dekade kemudian sekitar tahun 2000an, jaringan kabel optik telah menjalar sepanjang 1.2 juta kilometer memasuki wilayah perumahan yang didukung oleh lebih dari 90 operator untuk melayani 450 perusahaan dan 95.000an konsumen rumah tangga. Saat ini, kota Stockholm secara independen terbebas dari tenologi asing dan menjadi salah satu pusat distribusi informasi ke seluruh dunia. Penduduk Stockholm juga dimanjakan dengan jaringan informasi broadband yang memotivasi setiap orang menjadikan Stockholm sebagai kota metropolitan modern berbasis teknologi kelas dunia.
Beberapa statistik menarik mengenai penduduk Stockholm, 44% penduduk tidak menikah, 11% menikah dan bercerai sehingga 55% penduduk tidak menikah (namun bukan berarti mereka tidak "tinggal bersama pasangan"), sedangkan 27% penduduk merupakan pasangan menikah. Oleh karena itu, pemerintah Swedia memberikan banyak insentif bagi pasangan yang memiliki anak.
Penduduk asli Swedia sebenarnya dari bangsa Viking dari rumpun suku bangsa Skandinavia dan suku bangsa Lapp yang diperkirakan dari Timur.
Bahasa yang dipergunakan bahasa Swedia, selain bahasa Finlandia dan Inggris. Karena 26% penduduk merupakan para imigran maka beberapa bahasa lain juga dipergunakan antar kaum imigran yang datang dari Bosnia, Siria, Arab, Turki, Kurdi, Persia, Belanda, Spanyol, Serbia dan Kroasia.
Meskipun Swedia sudah bergabung dengan Uni Eropa sejak 1995, namun sayangnya pada tahun 2003 warga Swedia sebanyak 51,9% menolak bergabung dengan mata uang Euro dalam sebuah referendum. Mata uang Swedia masih mempergunakan Swedia Krona yang nilainya 1 USD setara 6,5 SEK. Secara relatif, "harga-harga" di Swedia agak mahal karena memang tergolong negara makmur yang mampu bertahan dari krisis keuangan Eropa belakangan ini.
Setelah sarapan aku sempatkan jalan-jalan sekitar kota Stockholm.....
Kunjungan yang paling dekat dari hotel tempat kami menginap ke Stadhuset atau Stockholm City Hall. Sebuah gedung bangunan tua di sisi danau Riddarfjarden dengan taman di samping dan dilengkapi menara menjulang bentuk seperti lonceng berlapis emas. Tempat ini selalu dipergunakan sebagai tempat penganugrahan Nobel yang dihadiri sekitar 1.300an undangan pada 10 Desember setiap tahun.
Menurut cerita penduduk, banyak pasangan menikah kilat di bawah menara Stadhuset pada hari Sabtu. Upacara menikah di Swedia memang "kilat" tanpa macam-macam kegiatan hanya cukup menanda-tangani secarik kertas nikah.
Drottningholm Slott atau istana Drottingholm merupakan kunjungan yang tak boleh dilupakan.
Istana Drottningholm dibangun tahun 1662 lalu dipugar besar-besaran oleh Ratu Hedvig Eleonora dan arsitek Nicodemus Tessin Elder. Sejak tahun 1981, istana Drottningholm dijadikan tempat kediaman resmi keluarga kerajaan Swedia.
Di dalam area istana Drottningholm yang sangat luas dilengkapi beberapa taman, danau, bangungan-bangunan lain yang sangat menarik dan indah.
Halaman depan Istana ini
dilengkapi taman air yang menghadap sebuah danau besar yang asri dan pada halaman
belakang terdapat taman besar yang disebut the Embroidery Parterre dilengkapi
kolam air mancur dan patung yang disebut Hercules Fountain.
Aku tak tahu persis luas areanya, namun taman belakang tsb memanjang simetris melebihi 10 kali ukuran luas istananya.
Pada sisi kiri taman belakang
lebih meyerupai hutan namun di dalamnya terdapat beberapa bangunan penting,
misalnya saja the Chinese Pavilion. Bangunan bergaya cina dengan ornament yang
indah dibangun tahun 1769 yang merupakan produk arsitek gabungan Cina dan
Eropa. Pada bagian belakangnya juga terdapat dapur Cina asli yang kini
dipergunakan sebagai kantin penjualan Waffles, es krim dan makanan kecil pada
musim panas.
Sementara pada sisi kanan, terdapat taman yang juga luas yang disebut the English Park yang dibangun raja Gustav III dengan bantuan arsitek FM Piper th 1780. Taman sisi kanan ini didominasi dengan danau dan pulau-pulau kecil ditengahnya. Salah satu pulau di tengah danau disebut Pulau Monument terdapat tugu batu tempat memorial raja Gustav III yang dikelingi tanaman yang diatur seperti berpencar mengelilingi Tugu. Lalu juga ada danau dengan pulau di tengah yang disebut Swan House Island yang dibangun akhir abad 19 sebagai tempat migrasi angsa pada musim dingin.
Sebuah gedung theater Drottningholm Slottteater merupakan theater yang dibangun th 1766 dan masih asli yang di dalamnya penuh ornament lukisan tangan. Latar belakang panggung theater tsb masih mempergunakan peralatan mekanis dari kayu yang dioperasikan oleh tangan biasa. Theater ini masih dipergunakan untuk banyak pertunjukan hingga kini.
Ingin tahu budaya Swedia dan Stockholm rasanya cukup mempelajari dari istana Drottningholm.
Swedia merupakan negara Kerajaan Demokratik, raja Swedia berkantor di Stockholm di istana Kungliga atau Royal Palace. Selain kantor, di dalamnya juga terdapat museum Tre Konor dan menyimpan benda-benda peninggalan penting kerajaan Swedia.
Transportasi di kota Stockholm sangat lengkap, selain jalan raya yang sangat rapi, bus, kereta listrik, taksi dan kapal ferry sangat lengkap untuk menunjang kehidupan penduduk dan wisawatan kota Stockholm. Konon ada 100 stasiun kereta listrik dan 70 stasiun diantaranya dihias lukisan yang artistik sehingga dipercaya sebagai the longest art di Eropa.
Kemakmuran warga Swedia juga mudah sekali dirasakan, mereka rata-rata berpenghasilan sekitar SEK 35.000 atau USD 5.385 per bulan (aku tak punya informasi GDP per Kapita Swedia). Sementara pajak negara juga relatif tinggi sekitar 30% namun pajak tsb dikembalikan sebagai fasilitas untuk kesejahteraan rakyat, misalnya saja; gratis sekolah sampai Universitas (selain buku), cuti tahunan yang dibayar negara, gratis ke dokter gigi dan rumah sakit, program pensiun pasti dll.
Barangkali kemakmuran dan fasilitas negara tsb yang menjadikan harapan hidup warga Swedia cukup tinggi, 79 tahun untuk pria dan 83 tahun untuk wanita!
Ada beberapa daerah wisata yang patut dikunjungi di sekitar Stockholm, misalnya saja;
- Vasamuseet
atau Wasa Museum merupakan museum seni
- Skansen
yang merupakan museum "open air" tertua di dunia.
- Fjallgatan
di mana kita bisa menyaksikan kota Stockholm dari ketinggian dari daerah
Sodermalms.
- National
Museum yang merupakan museum terpenting untuk seni dan disain dari Swedia
- Rosendahls
Tradgard atau Taman Rosendahls yang indah di dalamnya banyak tanaman organik.
Beberapa kota di Eropa memang sangat indah karena dipisahkan oleh sungai yang lebar dan panjang, namun Stockholm barangkali satu-satunya kota yang terdiri dari 14 pulau besar, dikelilingi oleh banyak danau-danau dan aliran sungai yang terhubung menjadi satu kesatuan melalui 57 jembatan besar dan panjang.
Sayang sekali, waktu sangat terbatas untuk menjelajah lebih jauh menikmati keindahan kota Stockholm.
Stockholm, Swedia, 28 Mei 2013
Salam,
NV
Powered by Telkomsel BlackBerry®
NV
Powered by Telkomsel BlackBerry®
No comments:
Post a Comment