Perjalanan ke Amsterdam
Belanda 18-19 April 2013
(Sebagaimana telah dikirimkan ke beberapa mailing list)
Kamis, 18 April 2013,
pagi-pagi benar kami meninggalkan bandara Wina menuju Amsterdam dengan KL1838
sebuah Boeing B737-800.
|
Boeing B737-800 KLM meninggalkan Vienna |
Ada 6 penumpang kelas Bisnis yang semuanya tertidur nyenyak manakala pesawat
meninggalkan bandara Wina. Pramugari KLM sambil membawa nampan sarapan
tersenyum ramah menatapku, satu-satunya penumpang yang belum jatuh tertidur. Ia
segera menawarkan minuman pendamping sarapan pagi yang berupa 2 potong roti,
smoke chicken, irisan buah dan Yoghurt.
|
Suguhan Business Class KLM |
Seorang pramugari KLM yang lain mendekati tempat dudukku dan mencoba mengobrol
dalam bahasa Indonesia "Selamat pagi, saya dahulu biasa terbang
penerbangan Haji Garuda dan suka sekali dengan Indonesia......"
Ia menceritakan pengalamannya terbang sebagai pramugari Martin Air selama 35
tahun dan baru 2,5 tahun pindah sebagai pramugari dimaskapai KLM. Hmm, bisa
dibayangkan berapa usianya sekarang.......
Cuaca di Amsterdam cukup cerah dengan suhu 15C namun angin terasa kuat sekali
mengoncangkan pesawat beberapa kali.
Bandara Schiphol Amsterdam memang sibuk sekali pada pagi hari, pesawat silih
berganti tinggal landas dan mendarat mempergunakan 6 landasan sekaligus.
Seperti halnya beberapa negara Eropa mengalami anomali cuaca yang sangat
ekstrim, suhu dingin dan salju turun justru saat memasuki musim Semi pada akhir
bulan Maret lalu. Hal ini juga berakibat pemandangan umum di Amsterdam dimana
banyak pepohonan masih meranggas kekeringan dan hamparan bunga-bungan Tulip di
Keukenhof Belanda juga tak seindah biasanya.
Suhu dingin dan angin kencang di Amsterdam melebihi dinginnya suhu di
Vienna.........
Kami meninggalkan bandara Schiphol menuju ke sebuah hotel di daerah Badhoeverdorf
yang terletak tak jauh dari bandara Schiphol sebagai tempat menginap untuk 2
malam.
Aku melamun sambil mengingat-ingat kenangan terakhir mengunjungi Amsterdam
sekitar Juni 2010 saat Garuda Indonesia melakukan penerbangan perdana (kembali)
ke Amsterdam........
Di Belanda yang kita semua tahu, daratannya lebih rendah dari permukaan air
laut, terdapat banyak kanal-kanal sungai untuk pengendalian banjir dan
pengairan sawah ladang. Sungai Amstel, asal muasal nama Amsterdaam menjadi
aliran sungai yang sangat penting untuk dikendalikan dan dikelola secara baik
demi menghindari Belanda dan Amsterdam dari ancaman kebanjiran setiap saat.
Semua aliran kanal-kanal sungai dikendalikan permukaan airnya ke atas dan ke
bawah secara tertata juga untuk tujuan transportasi lintasan sungai maupun
wisata air.
Aku memperhatikan beberapa kolam atau danau buatan dibangun di sekitar bandara
Schiphol yang aku baru tahu itu bertujuan untuk mengalihkan habibat
burung-burung liar agar burung-burung tsb tidak berkeliaran di area bandara
yang mengganggu operasi penerbangan di Schiphol. Bandara Schiphol dahulu sering
terjadi "bird strike" atau kejadian dimana pesawat terbang menabrak
atau tertabrak burung manakala melintasi bandara Schiphol yang tentunya sangat
membahayakan dan merusak pesawat terbang. Istimewa, tampaknya usaha pembuatan
danau-danau buatan tsb berhasil dengan baik dengan berkurangnya "bird
strike" di Schiphol.
Nama Amsterdam berasal dari kata Amstelredamme yakni sebuah bendungan tempo
dulu di sungai Amstel yang melewati kota Amsterdam kini.
Amsterdam menjadi kota
budaya dan salah satu kota pusat keuangan dunia. Setidaknya ada 7 perusahaan
dari 500 perusahaan ternama di dunia yang berkantor di Amsterdam dimana salah
satunya yang menjadi kebanggaan adalah Philips dan ING perusahaan asuransi.
Bursa Saham Amsterdam juga merupakan kantor bursa tertua di dunia.
Berbagai fasilitas tujuan wisata, museum, kerajaan, istana, kanal-kanal sungai,
cafe-cafe, toko-toko branded, cafe cannabis dan distrik "lampu merah"
Zeedijk telah mendatangkan jutaan wisatawan dunia ke kota Amsterdam.
Produk Domestik Bruto per Kapita sebesar USD 29.330 menandai kemakmuran
masyarakat Belanda pada umumnya. Warga yang berpenghasilan dibawah 1.500 Euro
per bulan disantuni pemerintah karena dianggap warga miskin.
Selagi hari masih pagi, kami meninggalkan hotel menuju tengah kota Amsterdam
untuk sekedar napak-tilas kenangan masa lalu......
Salah satu tujuan adalah Coster Diamonds salah satu toko besar produsen berlian
di Belanda yang berlokasi di sudut jalan Paulus Potterstraat Amsterdam di balik
jalan Peter Cornelisz yang sering disingkat PC Hoofstraat tempat deretan
toko-toko branded di Amsterdam.
Entah mengapa, aku selalu kagum dengan kesempurnaan sebuah berlian semenjak
proses penggalian batu intan, dipotong-potong, dipilah, digosok oleh ahli asah
batu intan sampai berkilauan di showroom sebuah toko untuk dibeli dan
dipergunakan oleh pemakai pemuja berlian. Coster Diamonds merupakan salah satu
toko berlian yang kenamaan di Belanda sejak 1840.
Aku menduga kuat ada banyak salah-kaprah mengenai berlian pada sebagian besar
masyarakat, khususnya Indonesia.
Banyak orang menyebut "berlian" untuk sebuah batu "intan"
namun sayangnya tidak banyak yang mengetahui bahwa tidak semua intan adalah
berlian.
Berlian sebenarnya diambil dari sebuah kata Brilliant atau "luar biasa
pandai" dalam bahasa Inggris.
Sebuah batu intan agar kelihatan berkilau perlu diasah secara presisi sehingga
membentuk sudut-sudut tertentu agar memantulkan cahaya berkilau dan memiliki mutu
serta jual nilai yang tinggi.
Sebuah batu intan dikatakan sebagai berlian manakala telah diasah membentuk 57
potongan sudut secara sempurna. Dengan kata lain, potongan asahan intan yang
sekedar diasah beberapa sudut saja tak akan memancarkan kilauan indah, apalagi
untuk disebut sebagai sebuah "berlian". Kebanyakan orang hanya
melihat berlian dari kecerahan warna putih dan asal berkilau lalu
diperdagangkan sesuai kemauan harga dari penjual.
Mutu sebuah berlian (intan yang diasah membentuk 57 sudut potongan) sebenarnya
ditentukan oleh 4C.
Pertama, Carat
Karat merupakan ukuran
berat batu berlian dimana 1 karat = 0,2 gram = 100 poin. Nilai harga berlian
bukan merupakan angka linier pengalian harga karat, namun bersifat
eksponensial, semakin besar karat maka harganya melonjak naik menjadi semakin
mahal. Dengan kata lain, berlian sebesar 1 gram bukan bernilai 5x0,2 namun
dapat bernilai 30 kali lipat lebih mahal!
Kedua adalah Colour
Setidaknya ada 7 gradasi warna berlian dari yang termahal:
-
River: sangat luar biasa
putih (bening)
-
Top Wesselton: banyak
putih
-
Wesselton: putih
-
Top Crystal: agak putih
-
Crystal: putih agak
buram
-
Top Cape: putih
kekuningan
-
Cape: kekuningan
Ketiga adalah Clarity
Kita semua tahu berlian berasal dari sebuah batu intan dimana batu alam tak
dapat diatur kesempurnaannya sebagai sebuah produk alami. Ada yang utuh masif,
ada yang berpori dan ada pula yang bergurat, dst.
Dengan kaca pembesar 10x seorang ahli berlian dapat melakukan klasifikasi
berdasarkan kejernihan berlian:
-
Flawless: bersih
sempurna!
-
VVSI (Very Very Small
Inclusion): adanya pori udara sangat kecil sekali
-
VSI (Very Small
Inclusions): adanya pori udara sangat kecil
-
SI (Small Inclusion):
ada pori udara
-
Pique 1: ada beberapa
pori udara
-
Pique 2: ada banyak pori
udara
-
Pique 3: ada guratan
Keempat adalah Cut
Potongan asahan berlian yang baik bukan hanya 57 potongan namun juga bentuk
hasil potongan tsb karena itulah yang sesungguhnya akan memancarkan kilauan.
Kilauan berlian yang paling sempurna manakala bagian atas permukaan (dilihat
dari atas) membentuk dataran tak terlalu besar namun juga tak terlalu sempit,
lantas jika dilihat dari samping juga tak tak terlalu pendek (gemuk melebar)
namun juga tak terlalu meruncing (langsing) kebawah.
Jika dilihat dari atas maka jenis Cut sbb:
-
Brilliant: tampak bulat
sempurna
-
Oval
-
Pear: oval namun
meruncing pada sisi lainnya seperti buah pear
-
Princess: kotak persegi
4 sama sisi
-
Heart: berbentuk seperti
hati
-
Marquise: oval namun
runcing pada kedua ujungnya
-
Emerald: kotak persegi
panjang
-
Royal 201: bulat
sempurna 201 cut (bukan 57 cut). Khusus yang potongan Royal 201 merupakan
pengembangan dari potongan asahan 57 sudut menjadi 201 sudut yang sangat rumit
dan istimewa karena kilauannya yang luar biasa!
Jadi kesimpulannya,
intan dapat disebut berlian manakala berbentuk bulat, telah diasah 57 sudut
potongan atau lebih, dan nilai mutu serta harganya sangat tergantung dari
Clarity, Colour dan Carat atau dengan kata lain 1 gram berlian dapat dihargai
15 juta rupiah sampai dengan 60 juta rupiah tergantung mutunya!
Jika kita membeli perhiasan berlian (atau cincin, giwang, dll) selalu diberikan
tanda bukti pembayaran berupa surat yang didalamnya diberikan keterangan gambar
perhiasan yang kita beli disertai berat dan karat bahan materi emas maupun
jumlah karat dari berlian.
Khususnya membeli berlian di negara-negara produsen berlian kenamaan dunia maka
pembeli berlian akan diberikan sebuah sertifikat yang mencantumkan
masing-masing elemen 4C. Yang luar biasa lagi, diberikan nomor sertifikat
berupa nomor serial yang juga dicetak pada sisi berlian (yang secara ukuran
kasat mata sangat kecil). Sertifikat itulah yang sebenarnya mencantumkan
catatan nilai mutu berlian yang sebenarnya.
Hari telah menjelang
sore namun matahari musim Semi masih menerangi Amsterdam seperti layaknya
tengah hari. Kami duduk-duduk sebentar di trotoar jalan PC Hoofstraat menikmati
kopi panas sambil memperhatikan aktifitas masyarakat atau para wisatawan yang
berbelanja di toko-toko branded sepanjang jalan.
Seperti biasa, perjalanan napak tilas di Amsterdam tak boleh melewatkan
asyiknya berjalan kaki menyusuri Kalverstraat, Dam Square dan Damrak dan
sekitarnya.
Sebenarnya ada sebuah
sebuah jalur bus turis Hop on - Hop Off yang berawal dari depan Central Station
dengan membayar 18 Euro kita dapat turun dan naik bus melewati National
Maritime Museum menyaksikan salah satu kapal VOC, Delft Blue Store, toko
berlian Gassan, Jews Historical Museum dan Portuguese Synagogue, pabrik Bir
Hieneken, Pasar Kembang Bloemen Markt, Leidseplein, Rijksmuseum, toko berlian
Coster, Musium Berlian, Stedelijk Museum, Museum Van Gogh, lanjut ke
Westerkerk, Museum Amsterdam, Koninklijk Palaeis (istana Koninklijk), berjalan
ke arah Alun-Alun Dam dapat mampir ke Madame Tussauds dan kembali ke area
Damrak.
Selagi matahari masih bersinar terang, kami mampir ke desa Zaanse Schans
Zaandam daerah tujuan wisata untuk menyaksikan kincir angin kuno dan proses
pembuatan keju.
Desa Zaanse Schans
terletak di pinggir danau tempat bermuaranya kanal-kanal anak sungai buatan
dimana ada rumah-rumah penduduk pedesaan dengan 5 atau 6 kincir angin raksasa
kuno yang masih aktif berfungsi hingga kini.
Rumah-rumah kuno tsb
dibangun sepertinya hasil jerih payah Belanda berdagang rempah-rempah ke
Indonesia tempo dahulu bahkan sebelum jaman VOC. Salah satu toko serba-ada yang
berdiri di desa tsb terpampang tulisan besar Indie's Welvaren yang menandakan
bahwa kemakmuran desa tsb berasal dari Indonesia negeri penghasil rempah-rempah
dunia.
Namun terpaan angin
dingin terlalu kuat membuat badan menggigil kedinginan, kami hanya sempatkan
sekedar berjalan-jalan menyusuri jalan setapak yang tertata rapi sambil
mengabadikan beberapa gambar foto.
Salah satu keunggulan
Belanda adalah produsen keju terkemuka dunia. Kami masuki salah satu rumah
penghasil keju yang masih bekerja dengan model dan resep tempo dulu dimana
adonan susu diaduk terus-menerus sampai mengental dan kemudian diperas dan
dibentuk menjadi gumpalan keju. Beberapa gumpalan keju tsb kemudian dibungkus
dan dilapisi cairan lilin kemudian disimpan dalam rak-rak penyimpanan. Semakin
lama disimpan maka keju tsb akan semakin mahal harganya. Ada beberapa jenis
keju, misalnya keju dari susu sapi, domba atau kambing. Ada pula keju yang
diberi campuran sayur-mayur sehingga menjadi vegetable cheese dan ada pula yang
kemudian dipanggang menjadi smoke cheese yang rasanya enak dengan aroma kayu
bakar.
Belanja dan belanja
karena Amsterdam memang lengkap sebagai pusat belanja ........
Sekitar 150 km dari kota Amsterdam ada sebuah area Designer Factory Outlet
dibawah jaringan McArthurGlen yakni Roermond yang tidak pernah tutup sepanjang
tahun kecuali 2 hari saja, Natal dan Tahun Baru.
Factory Designer Outlet
Roermond memang tidak sebesar yang berada di Berlin maupun Tokyo, namun
memiliki koleksi yang lumayan banyak.
Sebagai penutup, salah
satu bandara yang tersohor sebagai pusat belanja di dunia adalah bandara
Schiphol Amsterdam. Sejak belasan tahun lalu, bandara Schiphol merupakan sorga
belanja bebas pajak yang selalu menggoda para penumpang khususnya yang transit
maupun penumpang yang akan meninggalkan Amsterdam. Penumpang-penumpang yang
berbelanja di Schiphol selalu mudah dikenali karena mereka dengan bangga
menenteng kantong tas belanjaan berwarna putih, kuning dan biru tua bertuliskan
"SEE BUY FLY".
Amsterdam, 20 April 2013
Salam hangat,
NV
Powered by Telkomsel BlackBerry®