Monday, April 22, 2013

Perjalanan ke Amsterdam Belanda 18-19 April 2013


Perjalanan ke Amsterdam Belanda 18-19 April 2013
(Sebagaimana telah dikirimkan ke beberapa mailing list)

Kamis, 18 April 2013, pagi-pagi benar kami meninggalkan bandara Wina menuju Amsterdam dengan KL1838 sebuah Boeing B737-800.


Boeing B737-800 KLM meninggalkan Vienna

Ada 6 penumpang kelas Bisnis yang semuanya tertidur nyenyak manakala pesawat meninggalkan bandara Wina. Pramugari KLM sambil membawa nampan sarapan tersenyum ramah menatapku, satu-satunya penumpang yang belum jatuh tertidur. Ia segera menawarkan minuman pendamping sarapan pagi yang berupa 2 potong roti, smoke chicken, irisan buah dan Yoghurt.


Suguhan Business Class KLM
 
Seorang pramugari KLM yang lain mendekati tempat dudukku dan mencoba mengobrol dalam bahasa Indonesia "Selamat pagi, saya dahulu biasa terbang penerbangan Haji Garuda dan suka sekali dengan Indonesia......"


Ia menceritakan pengalamannya terbang sebagai pramugari Martin Air selama 35 tahun dan baru 2,5 tahun pindah sebagai pramugari dimaskapai KLM. Hmm, bisa dibayangkan berapa usianya sekarang.......


Cuaca di Amsterdam cukup cerah dengan suhu 15C namun angin terasa kuat sekali mengoncangkan pesawat beberapa kali.


Bandara Schiphol Amsterdam memang sibuk sekali pada pagi hari, pesawat silih berganti tinggal landas dan mendarat mempergunakan 6 landasan sekaligus.


Seperti halnya beberapa negara Eropa mengalami anomali cuaca yang sangat ekstrim, suhu dingin dan salju turun justru saat memasuki musim Semi pada akhir bulan Maret lalu. Hal ini juga berakibat pemandangan umum di Amsterdam dimana banyak pepohonan masih meranggas kekeringan dan hamparan bunga-bungan Tulip di Keukenhof Belanda juga tak seindah biasanya.


Suhu dingin dan angin kencang di Amsterdam melebihi dinginnya suhu di Vienna.........


Kami meninggalkan bandara Schiphol menuju ke sebuah hotel di daerah Badhoeverdorf yang terletak tak jauh dari bandara Schiphol sebagai tempat menginap untuk 2 malam.


Aku melamun sambil mengingat-ingat kenangan terakhir mengunjungi Amsterdam sekitar Juni 2010 saat Garuda Indonesia melakukan penerbangan perdana (kembali) ke Amsterdam........


Di Belanda yang kita semua tahu, daratannya lebih rendah dari permukaan air laut, terdapat banyak kanal-kanal sungai untuk pengendalian banjir dan pengairan sawah ladang. Sungai Amstel, asal muasal nama Amsterdaam menjadi aliran sungai yang sangat penting untuk dikendalikan dan dikelola secara baik demi menghindari Belanda dan Amsterdam dari ancaman kebanjiran setiap saat. Semua aliran kanal-kanal sungai dikendalikan permukaan airnya ke atas dan ke bawah secara tertata juga untuk tujuan transportasi lintasan sungai maupun wisata air.


Aku memperhatikan beberapa kolam atau danau buatan dibangun di sekitar bandara Schiphol yang aku baru tahu itu bertujuan untuk mengalihkan habibat burung-burung liar agar burung-burung tsb tidak berkeliaran di area bandara yang mengganggu operasi penerbangan di Schiphol. Bandara Schiphol dahulu sering terjadi "bird strike" atau kejadian dimana pesawat terbang menabrak atau tertabrak burung manakala melintasi bandara Schiphol yang tentunya sangat membahayakan dan merusak pesawat terbang. Istimewa, tampaknya usaha pembuatan danau-danau buatan tsb berhasil dengan baik dengan berkurangnya "bird strike" di Schiphol.


Nama Amsterdam berasal dari kata Amstelredamme yakni sebuah bendungan tempo dulu di sungai Amstel yang melewati kota Amsterdam kini.

 

Amsterdam menjadi kota budaya dan salah satu kota pusat keuangan dunia. Setidaknya ada 7 perusahaan dari 500 perusahaan ternama di dunia yang berkantor di Amsterdam dimana salah satunya yang menjadi kebanggaan adalah Philips dan ING perusahaan asuransi. Bursa Saham Amsterdam juga merupakan kantor bursa tertua di dunia.


Berbagai fasilitas tujuan wisata, museum, kerajaan, istana, kanal-kanal sungai, cafe-cafe, toko-toko branded, cafe cannabis dan distrik "lampu merah" Zeedijk telah mendatangkan jutaan wisatawan dunia ke kota Amsterdam.


 
 
 

Produk Domestik Bruto per Kapita sebesar USD 29.330 menandai kemakmuran masyarakat Belanda pada umumnya. Warga yang berpenghasilan dibawah 1.500 Euro per bulan disantuni pemerintah karena dianggap warga miskin.


Selagi hari masih pagi, kami meninggalkan hotel menuju tengah kota Amsterdam untuk sekedar napak-tilas kenangan masa lalu......


Salah satu tujuan adalah Coster Diamonds salah satu toko besar produsen berlian di Belanda yang berlokasi di sudut jalan Paulus Potterstraat Amsterdam di balik jalan Peter Cornelisz yang sering disingkat PC Hoofstraat tempat deretan toko-toko branded di Amsterdam.


Entah mengapa, aku selalu kagum dengan kesempurnaan sebuah berlian semenjak proses penggalian batu intan, dipotong-potong, dipilah, digosok oleh ahli asah batu intan sampai berkilauan di showroom sebuah toko untuk dibeli dan dipergunakan oleh pemakai pemuja berlian. Coster Diamonds merupakan salah satu toko berlian yang kenamaan di Belanda sejak 1840.


Aku menduga kuat ada banyak salah-kaprah mengenai berlian pada sebagian besar masyarakat, khususnya Indonesia.


Banyak orang menyebut "berlian" untuk sebuah batu "intan" namun sayangnya tidak banyak yang mengetahui bahwa tidak semua intan adalah berlian.


Berlian sebenarnya diambil dari sebuah kata Brilliant atau "luar biasa pandai" dalam bahasa Inggris.


Sebuah batu intan agar kelihatan berkilau perlu diasah secara presisi sehingga membentuk sudut-sudut tertentu agar memantulkan cahaya berkilau dan memiliki mutu serta jual nilai yang tinggi.


Sebuah batu intan dikatakan sebagai berlian manakala telah diasah membentuk 57 potongan sudut secara sempurna. Dengan kata lain, potongan asahan intan yang sekedar diasah beberapa sudut saja tak akan memancarkan kilauan indah, apalagi untuk disebut sebagai sebuah "berlian". Kebanyakan orang hanya melihat berlian dari kecerahan warna putih dan asal berkilau lalu diperdagangkan sesuai kemauan harga dari penjual.


Mutu sebuah berlian (intan yang diasah membentuk 57 sudut potongan) sebenarnya ditentukan oleh 4C.


Pertama, Carat

 
Karat merupakan ukuran berat batu berlian dimana 1 karat = 0,2 gram = 100 poin. Nilai harga berlian bukan merupakan angka linier pengalian harga karat, namun bersifat eksponensial, semakin besar karat maka harganya melonjak naik menjadi semakin mahal. Dengan kata lain, berlian sebesar 1 gram bukan bernilai 5x0,2 namun dapat bernilai 30 kali lipat lebih mahal!


Kedua adalah Colour


Setidaknya ada 7 gradasi warna berlian dari yang termahal:

-       River: sangat luar biasa putih (bening)

-       Top Wesselton: banyak putih

-       Wesselton: putih

-       Top Crystal: agak putih

-       Crystal: putih agak buram

-       Top Cape: putih kekuningan

-       Cape: kekuningan


Ketiga adalah Clarity


Kita semua tahu berlian berasal dari sebuah batu intan dimana batu alam tak dapat diatur kesempurnaannya sebagai sebuah produk alami. Ada yang utuh masif, ada yang berpori dan ada pula yang bergurat, dst.


Dengan kaca pembesar 10x seorang ahli berlian dapat melakukan klasifikasi berdasarkan kejernihan berlian:
 

-       Flawless: bersih sempurna!

-       VVSI (Very Very Small Inclusion): adanya pori udara sangat kecil sekali

-       VSI (Very Small Inclusions): adanya pori udara sangat kecil

-       SI (Small Inclusion): ada pori udara

-       Pique 1: ada beberapa pori udara

-       Pique 2: ada banyak pori udara

-       Pique 3: ada guratan

 
Keempat adalah Cut


Potongan asahan berlian yang baik bukan hanya 57 potongan namun juga bentuk hasil potongan tsb karena itulah yang sesungguhnya akan memancarkan kilauan. Kilauan berlian yang paling sempurna manakala bagian atas permukaan (dilihat dari atas) membentuk dataran tak terlalu besar namun juga tak terlalu sempit, lantas jika dilihat dari samping juga tak tak terlalu pendek (gemuk melebar) namun juga tak terlalu meruncing (langsing) kebawah.


Jika dilihat dari atas maka jenis Cut sbb:

-       Brilliant: tampak bulat sempurna

-       Oval

-       Pear: oval namun meruncing pada sisi lainnya seperti buah pear

-       Princess: kotak persegi 4 sama sisi

-       Heart: berbentuk seperti hati

-       Marquise: oval namun runcing pada kedua ujungnya

-       Emerald: kotak persegi panjang

-       Royal 201: bulat sempurna 201 cut (bukan 57 cut). Khusus yang potongan Royal 201 merupakan pengembangan dari potongan asahan 57 sudut menjadi 201 sudut yang sangat rumit dan istimewa karena kilauannya yang luar biasa!

 

Jadi kesimpulannya, intan dapat disebut berlian manakala berbentuk bulat, telah diasah 57 sudut potongan atau lebih, dan nilai mutu serta harganya sangat tergantung dari Clarity, Colour dan Carat atau dengan kata lain 1 gram berlian dapat dihargai 15 juta rupiah sampai dengan 60 juta rupiah tergantung mutunya!


Jika kita membeli perhiasan berlian (atau cincin, giwang, dll) selalu diberikan tanda bukti pembayaran berupa surat yang didalamnya diberikan keterangan gambar perhiasan yang kita beli disertai berat dan karat bahan materi emas maupun jumlah karat dari berlian.


Khususnya membeli berlian di negara-negara produsen berlian kenamaan dunia maka pembeli berlian akan diberikan sebuah sertifikat yang mencantumkan masing-masing elemen 4C. Yang luar biasa lagi, diberikan nomor sertifikat berupa nomor serial yang juga dicetak pada sisi berlian (yang secara ukuran kasat mata sangat kecil). Sertifikat itulah yang sebenarnya mencantumkan catatan nilai mutu berlian yang sebenarnya.

 

Hari telah menjelang sore namun matahari musim Semi masih menerangi Amsterdam seperti layaknya tengah hari. Kami duduk-duduk sebentar di trotoar jalan PC Hoofstraat menikmati kopi panas sambil memperhatikan aktifitas masyarakat atau para wisatawan yang berbelanja di toko-toko branded sepanjang jalan.


Seperti biasa, perjalanan napak tilas di Amsterdam tak boleh melewatkan asyiknya berjalan kaki menyusuri Kalverstraat, Dam Square dan Damrak dan sekitarnya.

 

Sebenarnya ada sebuah sebuah jalur bus turis Hop on - Hop Off yang berawal dari depan Central Station dengan membayar 18 Euro kita dapat turun dan naik bus melewati National Maritime Museum menyaksikan salah satu kapal VOC, Delft Blue Store, toko berlian Gassan, Jews Historical Museum dan Portuguese Synagogue, pabrik Bir Hieneken, Pasar Kembang Bloemen Markt, Leidseplein, Rijksmuseum, toko berlian Coster, Musium Berlian, Stedelijk Museum, Museum Van Gogh, lanjut ke Westerkerk, Museum Amsterdam, Koninklijk Palaeis (istana Koninklijk), berjalan ke arah Alun-Alun Dam dapat mampir ke Madame Tussauds dan kembali ke area Damrak.


Selagi matahari masih bersinar terang, kami mampir ke desa Zaanse Schans Zaandam daerah tujuan wisata untuk menyaksikan kincir angin kuno dan proses pembuatan keju.

 

Desa Zaanse Schans terletak di pinggir danau tempat bermuaranya kanal-kanal anak sungai buatan dimana ada rumah-rumah penduduk pedesaan dengan 5 atau 6 kincir angin raksasa kuno yang masih aktif berfungsi hingga kini.

 

Rumah-rumah kuno tsb dibangun sepertinya hasil jerih payah Belanda berdagang rempah-rempah ke Indonesia tempo dahulu bahkan sebelum jaman VOC. Salah satu toko serba-ada yang berdiri di desa tsb terpampang tulisan besar Indie's Welvaren yang menandakan bahwa kemakmuran desa tsb berasal dari Indonesia negeri penghasil rempah-rempah dunia.

 

Namun terpaan angin dingin terlalu kuat membuat badan menggigil kedinginan, kami hanya sempatkan sekedar berjalan-jalan menyusuri jalan setapak yang tertata rapi sambil mengabadikan beberapa gambar foto.


Salah satu keunggulan Belanda adalah produsen keju terkemuka dunia. Kami masuki salah satu rumah penghasil keju yang masih bekerja dengan model dan resep tempo dulu dimana adonan susu diaduk terus-menerus sampai mengental dan kemudian diperas dan dibentuk menjadi gumpalan keju. Beberapa gumpalan keju tsb kemudian dibungkus dan dilapisi cairan lilin kemudian disimpan dalam rak-rak penyimpanan. Semakin lama disimpan maka keju tsb akan semakin mahal harganya. Ada beberapa jenis keju, misalnya keju dari susu sapi, domba atau kambing. Ada pula keju yang diberi campuran sayur-mayur sehingga menjadi vegetable cheese dan ada pula yang kemudian dipanggang menjadi smoke cheese yang rasanya enak dengan aroma kayu bakar.

 


Belanja dan belanja karena Amsterdam memang lengkap sebagai pusat belanja ........


Sekitar 150 km dari kota Amsterdam ada sebuah area Designer Factory Outlet dibawah jaringan McArthurGlen yakni Roermond yang tidak pernah tutup sepanjang tahun kecuali 2 hari saja, Natal dan Tahun Baru.

 

Factory Designer Outlet Roermond memang tidak sebesar yang berada di Berlin maupun Tokyo, namun memiliki koleksi yang lumayan banyak.

 


Sebagai penutup, salah satu bandara yang tersohor sebagai pusat belanja di dunia adalah bandara Schiphol Amsterdam. Sejak belasan tahun lalu, bandara Schiphol merupakan sorga belanja bebas pajak yang selalu menggoda para penumpang khususnya yang transit maupun penumpang yang akan meninggalkan Amsterdam. Penumpang-penumpang yang berbelanja di Schiphol selalu mudah dikenali karena mereka dengan bangga menenteng kantong tas belanjaan berwarna putih, kuning dan biru tua bertuliskan "SEE BUY FLY".

 

Amsterdam, 20 April 2013

Salam hangat,

NV

Powered by Telkomsel BlackBerry®

No comments:

Post a Comment