Day 3 tanggal 5 Maret 2013 - Berlin Never Sleep
(Sebagaimana telah dikirimkan ke beberapa milis pada tanggal 5 Maret 2013)
Penyelenggaraan ITB Berlin atau pameran international bursa turisme di
Berlin memang tiada duanya. Seluruh industri pariwisata dunia sedang
menunjukkan keunggulan pariwisata masing-masing negara di Berlin,
termasuk Indonesia yang tahun ini sedang menjadi country partner ITB
Berlin 2013.
Terlepas dari itu, Berlin memang sedang menjadi salah satu kota tujuan wisata yang saat ini menempati kota tujuan wisata ketiga terpopuler di seluruh Eropa. Tapi jika ditilik dari pertumbuhan industri pariwisata maka Berlin merupakan kota wisata di Eropa dengan pertumbuhan tertinggi selama 5 tahun terakhir.
Total lama hunian tamu hotel di Berlin meningkat dari saat ini 23 juta diperkirakan akan menjadi 30 juta pada tahun 2020
Kota Berlin tumbuh menjadi kota yang sangat dinamis sehingga menjadi alasan kuat orang datang ke Berlin karena selalu akan melihat hal-hal baru.
Pendapatan kota Berlin yang mayoritas dari pariwisata sekitar Euro 10.3 Milyar. Sebagai kota penyedia jasa (MICE atau Meeting, Incentives, Conference dan Exhibitions) mencatat lonjakan tinggi dari 72 ribu events penyelenggaraan menjadi 116 ribu event pada 8 tahun terakhir ini.
Rata-rata pendatang kota Berlin membelanjakan sekitar Euro 200 per hari yang mendongkrak pendapatan bagi toko-toko retail sekitar Euro 4 Milyar setahun dan menciptakan 275 ribu lapangan kerja bagi industri pariwisata.
Salah satu dampak dari "booming" pariwisata, saat ini sedang menjadi trend dimana apartment hunian sedang dikonversi menjadi apartment untuk liburan yang membuat kekhawatiran kurangnya tempat tinggal bagi penduduk Berlin sendiri. Sementara ini, biaya hidup di Berlin masih dinilai relatif murah jika dibandingkan kota-kota besar di Jerman sehingga perubahan perilaku bisnis apartment dapat mendorong naiknya harga sewa atau langkanya apartment bagi penduduk lokal.
Kota Berlin "Barat" yang memang sejak awal lebih makmur dari pada Berlin Timur. Runtuhnya Tembok Berlin menjadikan kota Berlin "Barat" menjadi semakin luas dan merubah wajah asli wilayah perbatasan dari Berlin Timur sehingga saat ini pembangunan berbagai bidang menjadikan Berlin "Barat" menjadi Berlin Barat yang serba baru sekaligus memanfaat area asli dari Berlin Timur.
Dengan penyatuan Berlin (robohnya Tembok Berlin), kini bangunan-bangunan kantor kedutaan mulai menata diri dan menyesuaikan dengan adanya Berlin yang baru. Para arsitek ternama seolah berlomba ingin menciptakan bangunan baru yang serba hebat namun tetap menyesuaikan dan menyatu dengan pembangunan kota Berlin umumnya.
Bangunan-bangunan kota Berlin juga mengalami rekonstruksi (atau renovasi besar). Wilayah Postdamer Platz didisain ulang oleh arsitek kenamaan misalnya Renzo Piano untuk Debis Haus, Hans Kolhoff dengan Kolhoff Tower, Helmut Jahn untuk Sony Center, David Chipperfield menciptakan Parkside Appartements, Hilmer dan Sattler membangun Ritz Carlton hotel, Richards Roger membuat Linkstr 2, dsb.
Kota Berlin seperti mengalami puber kedua.
Hari Sabtu pukul 1 dini hari orang justru berkeliaran mencari hiburan lanjutan di seantero kota Berlin.
Banyak orang justru mulai keluar dari Club Malam dan minum-minum di sekitar toko koran dan Majalah 24 jam. Dini hari banyak orang keluar dari museum menikmati makanan jalanan seperti Kebab. Hiburan malam yang agak aneh, misalnya Golf tengah malam dengan bola golf yang glow in the dark sudah menjadi trend baru. Orang juga berbondong-bondong memasuki toko buku besar pada tengah malam.
Berlin sebagai kota pusat opera, juga mulai menyelenggarakan opera tengah malam. Bahkan pengunjung dapat naik ke lantai atas di Norman Foster's Glass Dome di puncak gedung parlemen Reichstag untuk menikmati keindahan malam.
Seperti sudah "janjian", setahun dua kali sejumlah 100 museum di kota Berlin buka sampai pukul 2 dini hari!
Sarana transportasi publik turut mendukung gejala kehidupan baru kota Berlin.
Terlepas dari itu, Berlin memang sedang menjadi salah satu kota tujuan wisata yang saat ini menempati kota tujuan wisata ketiga terpopuler di seluruh Eropa. Tapi jika ditilik dari pertumbuhan industri pariwisata maka Berlin merupakan kota wisata di Eropa dengan pertumbuhan tertinggi selama 5 tahun terakhir.
Total lama hunian tamu hotel di Berlin meningkat dari saat ini 23 juta diperkirakan akan menjadi 30 juta pada tahun 2020
Kota Berlin tumbuh menjadi kota yang sangat dinamis sehingga menjadi alasan kuat orang datang ke Berlin karena selalu akan melihat hal-hal baru.
Pendapatan kota Berlin yang mayoritas dari pariwisata sekitar Euro 10.3 Milyar. Sebagai kota penyedia jasa (MICE atau Meeting, Incentives, Conference dan Exhibitions) mencatat lonjakan tinggi dari 72 ribu events penyelenggaraan menjadi 116 ribu event pada 8 tahun terakhir ini.
Rata-rata pendatang kota Berlin membelanjakan sekitar Euro 200 per hari yang mendongkrak pendapatan bagi toko-toko retail sekitar Euro 4 Milyar setahun dan menciptakan 275 ribu lapangan kerja bagi industri pariwisata.
Salah satu dampak dari "booming" pariwisata, saat ini sedang menjadi trend dimana apartment hunian sedang dikonversi menjadi apartment untuk liburan yang membuat kekhawatiran kurangnya tempat tinggal bagi penduduk Berlin sendiri. Sementara ini, biaya hidup di Berlin masih dinilai relatif murah jika dibandingkan kota-kota besar di Jerman sehingga perubahan perilaku bisnis apartment dapat mendorong naiknya harga sewa atau langkanya apartment bagi penduduk lokal.
Kota Berlin "Barat" yang memang sejak awal lebih makmur dari pada Berlin Timur. Runtuhnya Tembok Berlin menjadikan kota Berlin "Barat" menjadi semakin luas dan merubah wajah asli wilayah perbatasan dari Berlin Timur sehingga saat ini pembangunan berbagai bidang menjadikan Berlin "Barat" menjadi Berlin Barat yang serba baru sekaligus memanfaat area asli dari Berlin Timur.
Dengan penyatuan Berlin (robohnya Tembok Berlin), kini bangunan-bangunan kantor kedutaan mulai menata diri dan menyesuaikan dengan adanya Berlin yang baru. Para arsitek ternama seolah berlomba ingin menciptakan bangunan baru yang serba hebat namun tetap menyesuaikan dan menyatu dengan pembangunan kota Berlin umumnya.
Bangunan-bangunan kota Berlin juga mengalami rekonstruksi (atau renovasi besar). Wilayah Postdamer Platz didisain ulang oleh arsitek kenamaan misalnya Renzo Piano untuk Debis Haus, Hans Kolhoff dengan Kolhoff Tower, Helmut Jahn untuk Sony Center, David Chipperfield menciptakan Parkside Appartements, Hilmer dan Sattler membangun Ritz Carlton hotel, Richards Roger membuat Linkstr 2, dsb.
Kota Berlin seperti mengalami puber kedua.
Hari Sabtu pukul 1 dini hari orang justru berkeliaran mencari hiburan lanjutan di seantero kota Berlin.
Banyak orang justru mulai keluar dari Club Malam dan minum-minum di sekitar toko koran dan Majalah 24 jam. Dini hari banyak orang keluar dari museum menikmati makanan jalanan seperti Kebab. Hiburan malam yang agak aneh, misalnya Golf tengah malam dengan bola golf yang glow in the dark sudah menjadi trend baru. Orang juga berbondong-bondong memasuki toko buku besar pada tengah malam.
Berlin sebagai kota pusat opera, juga mulai menyelenggarakan opera tengah malam. Bahkan pengunjung dapat naik ke lantai atas di Norman Foster's Glass Dome di puncak gedung parlemen Reichstag untuk menikmati keindahan malam.
Seperti sudah "janjian", setahun dua kali sejumlah 100 museum di kota Berlin buka sampai pukul 2 dini hari!
Sarana transportasi publik turut mendukung gejala kehidupan baru kota Berlin.
Senja di Brandenburg Gate atau Gerbang Kota Berlin |
Kini, malam hari menjadi bagian kegiatan penting dari sebuah hari. Kota Berlin seperti sedang mengalami insomia!
Berlin Never Sleep!
5 Maret 2013,
Salam hangat,
NV
Powered by Telkomsel BlackBerry®
Berlin Never Sleep!
5 Maret 2013,
Salam hangat,
NV
Powered by Telkomsel BlackBerry®
Exciting pak, terimakasih sudah berbagi.
ReplyDeleteSalam hormat,
IA