Sunday, March 10, 2013

Perjalanan ke Berlin Jerman DAY 1 Tgl 3 Maret 2013


Perjalanan ke Berlin Jerman DAY 1 Tgl 3 Maret 2013
(Sebagaimana telah dikirimkan ke beberapa milis pada tanggal 3 Maret 2013)

Manakala sebagian besar orang masih terlelap dalam tidurnya, dini hari aku telah meninggalkan rumah menuju ke bandara untuk persiapan penerbangan menuju ke Berlin pada hari Minggu pagi ini.

Kami tinggal landas dengan mulus meninggalkan Jakarta menuju Berlin di Jerman melalui Dubai untuk pengisian bahan bakar dan istirahat. Lalu meneruskan penerbangan ke bandara Tegel di Berlin Jerman. Ini merupakan penerbangan yang panjang memerlukan waktu sekitar 20 jam sejak persiapan dari bandara keberangkatan.

Sebagian besar para penumpang tampak tertidur pulas selepas tinggal landas karena kelelahan dan kekurangan tidur.

Aku sendiri dalam suasana hati dan pikiran yang "malas" untuk bepergian sejauh ini karena kelelahan setelah didera pekerjaan kantor dan kegiatan seminggu penuh tanpa henti, rasanya istirahat sehari pada Sabtu tak cukup untuk mengembalikan stamina tubuh. Tidur hanya sekitar 3 jam membuat badan terasa tak karuan dan kepala terasa berat untuk ditopang. Rasa kantuk, lelah, pusing dan mual sudah menerpa sesaat sebelum berangkat yang membuatku kurang antusias melakukan perjalanan panjang ke Berlin.

Tapi pikiranku melayang jauh, mencoba membayangkan seperti apa gerangan suasana kota Berlin sejak reunifikasi Jerman dan runtuhnya Tembok Berlin tahun 1999(?) menyusul gerakan Perestroika di Uni Sovyet.

Sekitar 23 tahun lalu, aku pernah mendarat di Berlin namun hanya menikmati suasana sebatas bandara Tegel, sedangkan penerbangan kali ini kami akan menginap setidaknya 3 malam di Berlin.

Aku mencoba mengalihkan perhatianku untuk membayangkan hal-hal baik yang akan aku jumpai di Berlin.

Berlin menjelang musim Semi masih dingin suhunya. Aku memantau ramalan cuaca seminggu kedepan diperkirakan suhu di kota Berlin masih berkisar -2 sd 10 C yang membuat kopor terasa penuh dan berat karena dimuati berbagai bawaan baju hangat untuk musim dingin.

Bagi kebanyakan orang, terutama yang bukan perokok, kisah ini barangkali akan menggelikan sekaligus pikiran penuh cemooh karena ketololanku.

Kemanapun aku bepergian, salah satu pesan yang tak pernah boleh dilupakan adalah memperoleh sebuah kamar hotel, tak penting bintang berapapun, asalkan bisa memperoleh Smoking Room. Jauh-jauh hari sebelum keberangkatan, aku sudah mendapat informasi bahwa hotel tempat kami akan menginap di Berlin tidak menyediakan satupun kamar merokok karena memang peraturan negara setempat. Informasi ini juga menjadi salah satu alasan yang membuatku "malas" untuk pergi ke Berlin. Sungguh sangat sulit membayangkan situasi dimana aku tidak boleh merokok di dalam kamar hotel atau dengan kata lain, boleh merokok tapi di luar area hotel yang artinya di pinggir jalan atau di ruang terbuka dalam suhu udara menusuk tulang!

Aku juga tak mau menyerah kalau sudah menyangkut urusan "larangan merokok". Di dalam pesawat atau dalam gedung publik bolehlah ada larangan merokok tapi tidak dalam kamar hotel.

Begitulah, semakin banyak saja negara, khususnya di Eropa yang menerapkan aturan "larangan merokok" di area publik dan kmar hotel sejak tahun 2009.

Aku juga tak mau kalah gertak, aku sampaikan ke manajemen hotel berapa sewa kamar termasuk dendanya jika aku merokok dalam kamar atau aku mengancam akan menginap dalam pesawat terbang saja!

Entah berapa kali dan berapa lama aku tertidur di pesawat tapi tetap terasa badan kurang sehat tak cukup tidur, kami mendarat pukul 8 malam waktu Berlin dan segera terasa dinginnya suhu udara kota Berlin.

Kami meninggalkan bandara Tegel menuju ke tengat kota sambil menikmati pemandangan jalanan menuju perkotaan Berlin. Entah mengapa, aku menganggap kota ini terlihat suram temaram tak terlihat gemerlapan sebagaimana layaknya kota metropolitan atau ibu kota sebuah negara.

Sesampai di hotel tempat kami menginap di kawasan Mitte kota Berlin, aku mendapatkan pesan khusus yang isinya seperti ini "Capt. Novianto, Welcome to ..... Mitte Hotel Berlin. You may smoke in room as promised. Please enjoy your stay" pesan itu ditulis tangan oleh salah seorang pejabat jaringan group hotel kawasan Asia Pacific yang turut membantu memperjuangkan ijin khusus untuk diperbolehkan merokok dalam kamar hotel di Berlin!

Itu salah satu berita dan hadiah terindah yang aku dapatkan malam ini setelah penerbangan panjang yang sangat membosankan!

Catatan: Hari ini ibuku genap berusia 75 tahun. Selamat ulang tahun, semoga panjang usia, sehat selalu dan tetap aktif ber-email ria di Warnet sambil olah raga jalan kaki. I love you Mom. GBU.....

Berlin, 3 Maret 2013
Salam hangat,

NV

Powered by Telkomsel BlackBerry®

No comments:

Post a Comment