Wednesday, July 17, 2013

Saur Yuuuuuk DAY 8



Suatu malam, ibu yang bangun sejak pagi, bekerja keras sepanjang hari, membereskan rumah tanpa pembantu, jam tujuh malam ibu selesai menghidangkan makan malam untuk ayah, sangat sederhana, berupa telur mata sapi, tempe goreng, sambal teri dan nasi.

Sayangnya karena sambil mengurusi adik yang merengek, tempe dan telor gorengnya sedikit gosong!

Ibu sedikit panik, tapi tdk bisa berbuat banyak.

Kami menunggu dengan tegang apa reaksi ayah yang pulang kerja pasti lelah, mendapati makan malamnya hanya hanya tempe dan telur gosong.

Luar biasa! Ayah dengan tenang menikmati dan memakan semua yang disiapkan ibu dengan tersenyum dan bahkan berkata, “Bu terima kasih ya!” sambil mengobrol menanyakan kegiatan anak-anak sehari itu.

Selesai makan, masih di meja makan, saya mendengar ibu meminta maaf karena telor dan tempe yang gosong itu dan atu hal yang aku ingat ayah mengatakan: “Sayang, aku suka telor dan tempe yang gosong.”

Saya mencoba meyakinkan “apakah ayah benar-benar menyukai telur dan tempe gosong?”

Ayah memelukku erat dan berkata “Anakku, ibu sudah bekerja keras sepanjang hari dan dia benar-benar lelah. Lagi pula sepotong telor dan tempe yang gosong tidak akan membuat siapapun sakit bukan?”

Belajar menerima kesalahan dan kelalaian orang lain adalah salah satu kunci yang sangat penting untuk membina sebuah hubungan yang sehat, bertumbuh, abadi dan bahagia.

Menjadi Tua itu pasti namun menjadi Dewasa itu merupakan sebuah pilihan.

Saur Yuuuuuk,

Doa hari – 8

Yaa Allah! Berilah aku rizki berupa kasih sayang terhadap anak-anak yatim dan pemberian makan, serta penyebaran salam, dan pergaulan dengan orang-orang mulia, dengan kemuliaan-MU, Wahai tempat berlindung bagi orang-orang yang berharap

Salam,

NV

No comments:

Post a Comment