Sunday, December 2, 2012

Perjalanan ke Islamabad Pakistan 21-22 Nopember 2012


Perjalanan ke Islamabad Pakistan 21-22 Nopember 2012


Pesawat Airbus 330-300 mendarat sangat mulus di bandara Benazir Bhuto Islamabad Pakistan setelah menempuh penerbangan selama 5 jam 15 menit dari Phnom Penh Kamboja.

Keberangkatan kami agak terlalu pagi sehingga selama penerbangan banyak yang terlelap tidur pulas.

Pemandangan dari udara, kota-kota di Pakistan terlihat tandus, berwarna pasir kecoklatan dengan bangunan rumah berbentuk kotak-kotak serupa bangunan khas Timur Tengah. Sebagian jalanan dibiarkan tanah berpasir.

Islamabad dengan suhu relatif sejuk menyambut kedatangan kami.

Pakistan itu sebuah negara Republik Islam Federal berpenduduk lumayan besar sekitar 188 juta jiwa dimana 97% pemeluk Muslim (77% Sunni dan 20% Shiah). Luas wilayah sekitar 804 Kilometer persegi yang berbatasan dengan Cina di sebelah Utara, India di bagian Timur Tenggara, Afghanistan di Barat Laut, India pada sisi Barat dan Laut Arab dibagian Selatan.

Pakistan merupakan daerah Sub Tropis dengan suhu rata-rata lumayan dingin.

Sebagian besar wilayah Pakistan bergunung-gunung tinggi dan sisanya merupakan dataran yang merupakan bagian dataran besar Iran dan padang pasir besar yaitu gurun Thal dan Thar. Gunung Tirich Mir merupakan puncak tertinggi sekitar 7.700 meter dan Sungai Indus merupakan sungai terpenting bagi negeri ini sebagai pusat pertanian.

Sebagian besar penduduk Pakistan bagian Selatan tinggal di sepanjang sungai Indus dan Karachi merupakan kota yang terpadat di Pakistan. Sementara penduduk wilayah Pakistan Utara bertempat tinggal di Lahore, Faislabad, Rawalpindi, Islamabad, Gujranwala, Sialkot, Gujrat, Jhelum, Sargodha dan Peshawar.

Semasa kolonial Inggris sebenarnya India dan Pakistan merupakan satu kesatuan. Sekitar th 1947 penguasa Inggris memisahkan daerah kekuasaan tsb menjadi 2 bagian, negara India dengan mayoritas penduduk Hindu dan Pakistan sebagai negara mayoritas Islam. Sementara negara bagian Jammu-Kashmir sebenarnya ingin memilih beraliansi dengan India. Wilayah ini kemudian menjadi titik sengketa antara Pakistan dan India hingga kini tanpa mempertimbangkan keinginan wilayah Kashmir yang ingin berdiri sendiri sebagai negara independen.

Tahun 1957 Pakistan memproklamirkan sebagai Republik Islam yang terdiri dari Pakistan Barat dan Pakistan Timur. Pada tahun 1971 Pakistan Timur menyatakan memisahkan diri dari Pakistan dan berdiri sendiri sebagai negara merdeka Bangladesh.

Pakistan sebenarnya negara yang sedang berkembang pesat dan termasuk salah satu the Next Eleven yaitu sebelas negara yang memiliki potensi menjadi kekuatan ekonomi dunia abad ke 21. Namun demikian, negara Pakistan masih terus menghadapi ancaman gangguan keamanan yang menghambat pembangunan seperti terorisme, kemiskinan, korupsi dan bencana alam.

Kami mendarat di bandara Islamabad dan langsung merasakan ketatnya penjagaan keamanan di kota. Polisi dan tentara bersenjata sangat banyak berada di jalan, demikian pula check point pemeriksaan sekuriti ada dimana-mana disepanjang jalan menuju kota.

Sebenarnya ada 2 kota kembar, kota lama disebut Rawalpindi dan kota satelit baru sebagai pusat pemerintahan adalah Islamabad. Kedua kota terhubung sangat baik dengan jalan raya yang beraspal mulus.

Rawalpindi lebih sebagai kota pinggiran yang datar dan Islamabad berubah menjadi kota metropolitan yang tertata cantik dan berbukit-bukit tempat kantor pemerintahan dan pemukiman elit.

Serapi-rapinya Pakistan ingin menata diri, namun tetap saja terlihat kusam, tua dan sedikit kotor karena sebagian besar wilayah padang pasir dan berdebu. Kendaraan yang berlalu lalang terlihat kotor dan kurang terawat. Mobil angkutan umum meskipun dihias berwarna-warni ornamen namun terlihat kumuh dan sangat padat. Taksi yang berwarna kuning hitam merupakan kendaraan sangat mungil yang secara kasat mata sangat lusuh dan kuno tak terawat serta terlihat kurang layak sebagai Taksi. Semua kendaraan tumpah ruah di jalanan bercampur dengan sepeda motor yang mayoritas produk Honda 70 CC.

Kami menginap di sebuah hotel di Rawalpindi disambut dengan penjagaan keamanan sangat ketat oleh polisi dan tentara bersenjata dan konon memang demikian sehari-hari sepanjang masa yang menjadikan kota dan negeri ini sangat terasa kurang ramah.

Bagaimanapun juga, Pakistan terkenal dengan Pashmina buruan kaum wanita!

Salam hangat dari Rawalpindi dan Islamabad,
22 Nopember 2012

NV

 


No comments:

Post a Comment