Perjalanan ke Islamabad
Pakistan 21-22 Nopember 2012
Pesawat Airbus 330-300 mendarat sangat mulus di bandara Benazir Bhuto Islamabad Pakistan setelah menempuh penerbangan selama 5 jam 15 menit dari Phnom Penh Kamboja.
Keberangkatan kami agak terlalu
pagi sehingga selama penerbangan banyak yang terlelap tidur pulas.
Pemandangan dari udara, kota-kota di Pakistan terlihat tandus, berwarna pasir kecoklatan dengan bangunan rumah berbentuk kotak-kotak serupa bangunan khas Timur Tengah. Sebagian jalanan dibiarkan tanah berpasir.
Pemandangan dari udara, kota-kota di Pakistan terlihat tandus, berwarna pasir kecoklatan dengan bangunan rumah berbentuk kotak-kotak serupa bangunan khas Timur Tengah. Sebagian jalanan dibiarkan tanah berpasir.
Islamabad dengan suhu relatif
sejuk menyambut kedatangan kami.
Pakistan itu sebuah negara
Republik Islam Federal berpenduduk lumayan besar sekitar 188 juta jiwa dimana
97% pemeluk Muslim (77% Sunni dan 20% Shiah). Luas wilayah sekitar 804
Kilometer persegi yang berbatasan dengan Cina di sebelah Utara, India di bagian
Timur Tenggara, Afghanistan di Barat Laut, India pada sisi Barat dan Laut Arab
dibagian Selatan.
Pakistan merupakan daerah Sub
Tropis dengan suhu rata-rata lumayan dingin.
Sebagian besar wilayah Pakistan
bergunung-gunung tinggi dan sisanya merupakan dataran yang merupakan bagian
dataran besar Iran dan padang pasir besar yaitu gurun Thal dan Thar. Gunung
Tirich Mir merupakan puncak tertinggi sekitar 7.700 meter dan Sungai Indus
merupakan sungai terpenting bagi negeri ini sebagai pusat pertanian.
Sebagian besar penduduk Pakistan
bagian Selatan tinggal di sepanjang sungai Indus dan Karachi merupakan kota
yang terpadat di Pakistan. Sementara penduduk wilayah Pakistan Utara bertempat
tinggal di Lahore, Faislabad, Rawalpindi, Islamabad, Gujranwala, Sialkot,
Gujrat, Jhelum, Sargodha dan Peshawar.
Semasa kolonial Inggris
sebenarnya India dan Pakistan merupakan satu kesatuan. Sekitar th 1947 penguasa
Inggris memisahkan daerah kekuasaan tsb menjadi 2 bagian, negara India dengan
mayoritas penduduk Hindu dan Pakistan sebagai negara mayoritas Islam. Sementara
negara bagian Jammu-Kashmir sebenarnya ingin memilih beraliansi dengan India.
Wilayah ini kemudian menjadi titik sengketa antara Pakistan dan India hingga
kini tanpa mempertimbangkan keinginan wilayah Kashmir yang ingin berdiri
sendiri sebagai negara independen.
Tahun 1957 Pakistan
memproklamirkan sebagai Republik Islam yang terdiri dari Pakistan Barat dan
Pakistan Timur. Pada tahun 1971 Pakistan Timur menyatakan memisahkan diri dari
Pakistan dan berdiri sendiri sebagai negara merdeka Bangladesh.
Pakistan sebenarnya negara yang
sedang berkembang pesat dan termasuk salah satu the Next Eleven yaitu sebelas
negara yang memiliki potensi menjadi kekuatan ekonomi dunia abad ke 21. Namun
demikian, negara Pakistan masih terus menghadapi ancaman gangguan keamanan yang
menghambat pembangunan seperti terorisme, kemiskinan, korupsi dan bencana alam.
Kami mendarat di bandara
Islamabad dan langsung merasakan ketatnya penjagaan keamanan di kota. Polisi
dan tentara bersenjata sangat banyak berada di jalan, demikian pula check point
pemeriksaan sekuriti ada dimana-mana disepanjang jalan menuju kota.
Sebenarnya ada 2 kota kembar,
kota lama disebut Rawalpindi dan kota satelit baru sebagai pusat pemerintahan
adalah Islamabad. Kedua kota terhubung sangat baik dengan jalan raya yang
beraspal mulus.
Rawalpindi lebih sebagai kota pinggiran yang datar dan Islamabad berubah menjadi kota metropolitan yang tertata cantik dan berbukit-bukit tempat kantor pemerintahan dan pemukiman elit.
Serapi-rapinya Pakistan ingin menata diri, namun tetap saja terlihat kusam, tua dan sedikit kotor karena sebagian besar wilayah padang pasir dan berdebu. Kendaraan yang berlalu lalang terlihat kotor dan kurang terawat. Mobil angkutan umum meskipun dihias berwarna-warni ornamen namun terlihat kumuh dan sangat padat. Taksi yang berwarna kuning hitam merupakan kendaraan sangat mungil yang secara kasat mata sangat lusuh dan kuno tak terawat serta terlihat kurang layak sebagai Taksi. Semua kendaraan tumpah ruah di jalanan bercampur dengan sepeda motor yang mayoritas produk Honda 70 CC.
Rawalpindi lebih sebagai kota pinggiran yang datar dan Islamabad berubah menjadi kota metropolitan yang tertata cantik dan berbukit-bukit tempat kantor pemerintahan dan pemukiman elit.
Serapi-rapinya Pakistan ingin menata diri, namun tetap saja terlihat kusam, tua dan sedikit kotor karena sebagian besar wilayah padang pasir dan berdebu. Kendaraan yang berlalu lalang terlihat kotor dan kurang terawat. Mobil angkutan umum meskipun dihias berwarna-warni ornamen namun terlihat kumuh dan sangat padat. Taksi yang berwarna kuning hitam merupakan kendaraan sangat mungil yang secara kasat mata sangat lusuh dan kuno tak terawat serta terlihat kurang layak sebagai Taksi. Semua kendaraan tumpah ruah di jalanan bercampur dengan sepeda motor yang mayoritas produk Honda 70 CC.
Kami menginap di sebuah hotel di
Rawalpindi disambut dengan penjagaan keamanan sangat ketat oleh polisi dan
tentara bersenjata dan konon memang demikian sehari-hari sepanjang masa yang
menjadikan kota dan negeri ini sangat terasa kurang ramah.
Bagaimanapun juga, Pakistan terkenal
dengan Pashmina buruan kaum wanita!
Salam hangat dari Rawalpindi dan
Islamabad,
22 Nopember 2012
NV
No comments:
Post a Comment