Sunday, December 2, 2012

Perjalanan ke Siem Reap Kamboja DAY 1 tanggal 17 Nopember 2012



 

Perjalanan ke Siem Reap Kamboja DAY 1 tanggal 17 Nopember 2012
 
Pesawatku, Airbus A330-300 mendarat mulus di bandara Siem Reap International Kamboja sekitar pukul 19:35 waktu setempat yang mana tak ada perbedaan waktu dengan Jakarta.

 
Aku perhatikan dari jendela pesawat, daratan Kamboja sangat datar yang mayoritas terdiri dari persawahan hijau dan ada beberapa waduk buatan sepertinya untuk tujuan irigasi serta sebuah danau asli terbentang memanjang. Danau Tonle Sap yang konon merupakan danau terbesar di Asia.

 
Luas wilayah kerajaan Kamboja hanya 181.035 km persegi berbatasan dengan Thailand di sebelah Utara Barat Laut, Laos pada Utara Timur Laut dan Vietnam pada sebelah Timur serta sebagian wilayah Barat Daya langsung berbatas Teluk Vietnam.

 
Ibukota Kamboja adalah Phnom Penh yang dijuluki the Pearl of Asia merupakan kota terbesar di Kamboja.

 
Sementara, Siem Reap (baca Sim Rip yang artinya "mengalahkan negeri Thailand atau Siam) merupakan sebuah kota mungil dengan penduduk sekitar 4 juta jiwa dari seluruh populasi 14 juta jiwa negeri Kamboja, merupakan kota pusat turis atau kota wisata.

 
Turisme merupakan unggulan ekonomi Kamboja dimana penduduknya 95% adalah bertani atau agraris.

 
Salah satu ikon terkenal di Siem Reap adalah candi atau pagoda Angkor Wat yang merupakan komplek candi Hindu terbesar di dunia setara dengan Borobudur di Indonesia.

 
Seorang pemuda yang mengaku bernama Shela mantan guru Bahasa Inggris di Siem Reap mengantarkan kami ke hotel menyusuri jalanan yang tertata rapi, lurus-lurus dan lengang sambil bercerita mengenai sejarah negeri Kamboja dan terbentuknya kota Siem Reap.

 
Di jalan raya menuju kota terlihat hotel-hotel mewah dan besar mirip suasana di Bali yang menandai kota Siem Reap sebagai kota tujuan wisata. Mayoritas hotel-hotel tsb bukan jaringan hotel kenamaan dunia namun dapat dipastikan cukup mewah setara bintang 5 yang dikelola oleh manajemen hotel profesional. Beberapa hotel dan resort wisata rata-rata dikelola oleh warga asing, diantaranya Singapura, Jepang, Korea Selatan, Australia dan konon salah satu hotel termahal justru dikelola (dimiliki) oleh warga Indonesia yakni hotel Amansara yang konon bertarip USD 1.200 per malam!

 
Logat bicara warga Kamboja terdengar mirip bahasa Thailand atau Vietnam, namun mereka mengatakan bahwa bahasa utama mereka adalah bahasa Khmer yang sama sekali berbeda dengan bahasa Thailand atau Vietnam.

 
Mata Uang yang dipergunakan namanya Riel dimana 1 KHR setara dengan IDR 2.400.

 
Kota Siem Reap memang sedang giat-giatnya menyambut turis manca negara.


Rasa lelah, kantuk dan lapar mengiriku memasuki sebuah hotel di pusat kota Siem Reap dan aku ingin segera menjelajahi negeri ini esok hari.

 
Siem Reap, 17 Nopember 2012
Salam,
NV

 

No comments:

Post a Comment