Seri 8 Kunjungan ke Osaka
Castle dan Nipponbashi di Osaka 30 Agustus 2012
(Tulisan ini sudah dikirimkan ke beberapa millis pada tanggal 30 Agustus 2012)
Hari ini kami bangun agak siang karena cukup lelah setelah berhari-hari
bangun pagi dan berjalan kaki dibawah terik matahari yang sangat panas mencapai
35C pada siang hari.
Kami menuju stasiun kereta Koshien dan mulai kebingungan menentukan
besarnya zona tarif tiket ke stasiun berikutnya. Kami harus naik Hanshin Main
Line ke stasiun Umeda lantas berganti kereta dengan berjalan kaki agak jauh
naik JR Osaka Loop Line menuju Osakajokoen, tujuan kami adalah Osaka Castle.
Istana Osaka adalah istana yang terletak di dalam Taman Istana Osaka,
distrik Chuo-ku, kota Osaka, Jepang. Istana Osaka berada di ujung paling
sebelah utara daerah Uemachi, menempati lokasi tanah yang paling tinggi
dibandingkan dengan wilayah sekelilingnya.
Istana Osaka merupakan bangunan peninggalan budaya yang dilindungi oleh
pemerintah Jepang. Menara utama Istana Osaka yang menjulang tinggi merupakan
simbol kota Osaka.
Istana Osaka dimanfaatkan sebagai istana sekaligus benteng sejak zaman
Azuchi Momoyama hingga zaman Edo. Istana Osaka yang ada sekarang terdiri dari
menara utama yang dilindungi oleh dua lapis tembok tinggi yang dikelilingi oleh
dua lapis parit, parit bagian dalam (Uchibori) dan parit bagian luar (Sotobori).
Air yang digunakan untuk mengaliri parit istana diambil dari Sungai Yodo
mengalir di sebelah utara Istana Osaka.
Osaka Jo dibangun pertama kali pada tahun 1496 oleh pendeta Buddha yang
bernama Rennyo membangun rumah kediaman pendeta di lokasi yang bernama Osaka
(tanjakan besar). Pendeta Rennyo yang mempunyai banyak pengikut kemudian
memperluas rumah kediamannya menjadi kuil besar bernama Osaka Honganji
(Ishiyama Honganji).
Istana Osaka mengalami beberapa kali pembangunan pada beberapa generasi dan
telah direstorasi berulang kali. Penyelesaian proyek restorasi Istana Osaka
yang terakhir memakan waktu 3 tahun, dimulai tahun 1995 dan selesai tahun 1997,
yang antara lain membangun fasilitas lift untuk penyandang cacat, orang lanjut
usia dan rombongan wisatawan.
Menara utama Istana Osaka yang ada sekarang sudah berusia lebih dari 70
tahun. Jika dibandingkan dengan menara utama yang dibangun pada zaman Toyotomi
atau zaman Tokugawa, menara utama yang dibangun di zaman Showa merupakan
bangunan menara utama yang paling panjang umur.
Walaupun pastinya terletak di dalam lingkungan taman atau di sekitar Istana
Osaka yang ada sekarang, sampai saat ini letak sebenarnya dari istana generasi
pertama yang dibangun oleh Toyotomi Hideyoshi masih belum diketahui. Istana
Osaka generasi pertama mungkin ada di sekitar parit luar (sotobori), di bawah
jalan raya, atau di bawah tanah kompleks perkantoran Osaka Business Park (OBP)
yang tidak terjangkau penggalian arkeologi.
Kami harus berjalan kaki dari stasiun Osakajokoen menyeberangi taman yang
cukup luas dibawah terik matahari. Istana Osaka yang bercat putih hijau dan
keemasan tampak megah menjulang tinggi diatas bukit.
Kami hanya berfoto-foto di depan istana Osaka serta di taman yang luas
kemudian kembali ke stasiun Osakjokoen untuk menuju daerah perbelanjaan
Nipponbashi.
Ini merupakan hari terakhir kunjungan wisata kami Jepang, tanpa disadari 3
koper yang bawa sudah tak mencukupi lagi untuk dimuati barang bawaan sejak dari
Tokyo. Rasanya sudah harus membeli koper ke 4 sebelum pulang ke Jakarta esok
pagi.
Nipponbashi tak ubahnya area perbelanjaan pernak-pernik dan elektronik di
Akihabara Tokyo. Di Osaka wilayah Nipponbashi terbagi-bagi dalam beberapa area
disebut Den-Den Town. Kami menyusuri Den-Den Town karena putri kami masih ingin
menambah koleksi Manga, Anime dan sejenisnya.
Menjelang malam kami kembali ke hotel di Koshien dan mulai menata
koper-koper untuk kepulangan esok hari. Habis sudah kesempatan untuk
mengunjungi Pachinko house dan menikmati makanan kegemaran saya yaitu semangkuk nasi Yoshinoya yang asli Jepang karena
keduanya tak ada di lokasi dekat hotel kami menginap.
Salam dari Osaka, 30 Agustus 2012
No comments:
Post a Comment