Sunday, December 2, 2012

Seri 4 Jalan-Jala​n ke Gotenba dan Shibhuya 109 Tokyo 27 Agustus 2012



Seri 4 Jalan-Jala​n ke Gotenba dan Shibhuya 109 Tokyo 27 Agustus 2012
(Tulisan ini sudah pernah dipublikasikan ke beberapa millis pada tanggal 27 Agustus 2012)

Pagi ini kami sarapan lebih awal untuk melakukan perjalanan agak jauh mengelilingi Selatan wilayah Gunung Fuji dan Gotenba.

Kami melaju melalui jalan tol meninggalkan Tokyo ke arah Barat melalui daerah Chofu, Kunitachi, Hachioji, Uenohara, Otsuki, Nishikatsura, kemudian mengarah ke Selatan Fujiyoshida sepanjang lebih kurang 100 kilometer. Pemandangan sepanjang jalan sangat menggugah perhatian, perpaduan antara modernisasi dan pedesaan khas Jepang. Tampaknya masih banyak petani Jepang yang menanam padi di halaman rumah mereka. Hutan-hutan sepanjang jalan juga masih lebat hijau terpelihara secara baik.

Sayangnya hari-hari terakhir masa liburan musim panas di Jepang juga sangat padat pelancong. Hal ini membuat area Gunung Fuji mengalami antrian kendaraan yang cenderung macet sepanjang 2 jam. Kami memutuskan membatalkan diri ke Gunung Fuji dan beralih ke Gotenba.

Jalanan menuju Gotenba semakin sempit dan terlalu banyak perempatan lampu lalu lintas sehingga terlalu sering berhenti. Namun hal ini juga membawa keasyikan karena lebih banyak bisa menikmati suasana pedesaan Jepang.

Gotenba atau Gotemba adalah kota yang terletak di bagian timur Prefektur Shizuoka, Jepang. Kota ini merupakan tempat perhentian bagi wisatawan yang berkunjung ke kawasan wisata Hakone dan Gunung Fuji. Berada di kaki di kaki Gunung Fuji, iklim kota Gotenba mengikuti iklim dataran tinggi, sejuk dengan curah hujan yang tinggi.

Kota ini berada pada ketinggian antara 250 hingga 600 m di atas permukaan laut. Kelembaban yang tinggi menyebabkan daerah ini sering berkabut. Salju lebih sering turun di kota Gotenba dibandingkan dengan kota-kota lain di Prefektur Shizuoka. Sebaliknya, di musim panas kota ini banyak dikunjungi wisatawan yang mencari kesejukan dan suhu malam hari tidak pernah melebihi 25. Namun musim panas ini suhu di Gotenba tetap terasa panas.

Tujuan kami adalah Gotemba Premium Outlets yang merupakan salah satu toko-toko Outlet berbagai merk tersohor dunia. Area Outlets di Gotenba sangat luas yang terbagi 2 bagian wilayah Zona Timur dan Zona Barat. Lebih dari 200 toko merk produk kenamaan dunia ada di Gotenba yang menjual berbagai produk mode pakaian, barang-barang bermerk, peralatan rumah tangga bermerk dan banyak laigi lainnya yang dijual dengan harga lebih murah dan diskon cukup besar dibandingkan toko serupa di Ginza.

Pukul 4 sore kami meninggalkan area Gotenba dan kembali ke Tokyo melalui jalur Selatan lebih kurang sepanjang 95 kilometer.

Memasuki kota Tokyo, kami sempatkan mampir di sebuah gedung pertokoan unik bernama Shibhuya 109 yang terletak di pusat keramaian Shibhuya.

109 (dibaca: Ichi Maru Kyu) adalah toko serba ada di Jepang. Toko serba ada ini dioperasikan oleh TMD Corporation, anak perusahaan Tokyu Corporation.

Angka 1, 0, 9 dibaca dalam bahasa Jepang sebagai Ichi Maru Kyu. Nama pemilik gedung ini, Tokyu bisa ditulis dengan angka sebagai 10 (to) dan 9 (kyu). Toko serba ada 109 yang paling terkenal adalah Shibuya 109 di persimpangan Shibuya, Tokyo. Shibuya 109 telah menjadi simbol remaja Tokyo di dunia internasional.

Toko serba ada 109 yang pertama dibuka 28 April 1979 di persimpangan Shibuya, berseberangan dengan Stasiun Shibuya, Tokyo. Tokyu membangun toko serba ada ini untuk bersaing dengan Seibu Department Stores. Ketika dibuka, toko serba ada ini diberi nama Fashion Community 109, dan baru disebut Shibuya 109 sejak tahun 1989. Pada awalnya, para penyewa lantai adalah toko-toko busana wanita usia 25 tahun ke atas hingga wanita 30 tahunan. Namun sekarang ini, sebagian besar penyewa adalah toko busana merek-merek terkenal untuk remaja wanita belasan tahun hingga wanita usia 25 tahunan yang sering menyebut nama toko ini Marukyu.

Arsitek gedung ini bernama Minoru Takeyama. Desain gedung mencerminkan kecenderungan Takeyama terhadap arsitektur postmodern dan avant-garde. Gedung ini mudah dikenali karena berbentuk silinder dan menempati ujung lahan berbentuk segitiga di persimpangan Shibuya. Dinding gedung berupa panel-panel aluminium. Di dinding Shibuya 109 sering ditempeli iklan berukuran sangat besar yang mudah terlihat dari persimpangan Shibuya atau depan Stasiun Shibuya Pintu Keluar Hachiko.

Gedung Shibuya 109 berlantai 8 ditambah 2 lantai basemen dengan luas lantai 10.220 m² sudah berkali-kali muncul dalam film, misalnya Gamera 3, Awakening of Irys, Godzilla vs Megaguirus, Dragon Head dan Japan Sinks. Grup idola Jepang AKB48 juga memiliki lagu berjudul "109 (Marukyu)".

Pertokoan Shibuya 109 sebenarnya berisi toko-toko kecil di dalamnya seukuran toko grosir di Mangga Dua atau Trade Center di Jakarta. Salah satu yang berbeda adalah pengunjung Shibuya 109 kebanyakan para anak muda trend setter atau artis setempat yang selalu mencari mode fashion terbaru.

Shibhuya 109 juga membuka berbagai gerai mereka di seluruh kota besar di Jepang mewarnai trend mode para generasi muda Jepang dewasa ini.

Kami meninggalkan Shibuya 109 kembali ke Ginza melalui pusat keramaian Harujuku.

Salam dari Ginza Tokyo 27 Agustus 2012
NV

 

No comments:

Post a Comment