Sunday, December 2, 2012

Seri 6 Perjalanan ke Floating Garden Observator​y Osaka 28 Agustus 2012



Seri 6 Perjalanan ke Floating Garden Observator​y Osaka 28 Agustus 2012
(Tulisan ini sudah pernah dipublikasikan ke beberapa millis tanggal 28 Agustus 2012)

Ketepatan waktu keberangkatan maupun kedatangan kereta api di Jepang sangat prima, apalagi Shinkansen NOZOMI Express yang tiba tepat waktu sesuai jadual di stasiun Shin Osaka pada pukul 14:43.

Keluar dari stasiun segera terasa hawa panas dan lembab kota Osaka yang melebihi panasnya Tokyo. Namun itu tak mengurangi minat untuk memanfaatkan waktu sore untuk sekedar mengunjungi salah satu ikon kota Osaka.

Sebuah bangunan tinggi menjulang di daerah Umeda menjadi tujuan yakni Kuchu Teien Tenbodai atau dikenal sebagai the Floating Garden Observatory. Keunikan dari bangunan ini antara lain adanya "pelataran" 360 derajat yang berada diatas menghubungkan 2 bangunan tinggi Umeda Sky Building yang tingginya 173 meter berada pada lantai ke 40. Pelataran Floating Garden ibarat mahkota yang berada di puncak antara 2 bangunan gedung.

Tentu saja dari puncak pelataran kita dapat memandang kota Osaka 360 derajat ke segala arah tanpa halangan apapun yang tentunya sangat indah pada malam hari.

Ke arah Utara kita bisa memandang beberapa jembatan panjang penghubung sungai Yodo, misalnya saja; jembatan Shin Juso Ohashi, jembatan NTT, jembatan jalur kereta api Hankyu dan JR Line, bahkan kesibukan bandara (lama) Itami di pusat kota Osaka tampak jelas dari atas pelataran Floating Garden.

Ke arah Timur tampak pusat kota kegiatan bisnis Osaka dengan beberapa gedung yang menjulang tinggi, misalnya Pias Tower, Hotel Hankyu International, Umeda Center Building, Imperial Hotel Osaka, Hankyu Grand Building, Osaka Castle dll.

Ke arah Selatan berjajar hotel-hotel international antara lain, Hilton Osaka, the Ritz Carlton Osaka, Rihga Royal Hotel, Hotel Hansin, dsb.

ke arah Barat pandangan sangat terbuka luas ke arah teluk Osaka yang dari kejauhan tampak WTC Cosmo Tower, Tenpozan Ferris Wheel, Universal Studio, jembatan panjang Akashi Kaikyo yang menghubungan daratan Osaka dengan pulau Awaji di lepas pantai Jepang yang sangat indah manakala matahari mulai terbenam.

Pelataran Floating Garden disebut Lumi Sky Walk yang pada malam hari lantainya akan menyala berwarna warni. Sementara di salah satu sudut Lumi Sky Walk ada sebuah tempat yang cukup "sakral" bagi muda-mudi pasangan Jepang dimana mereka bisa menggantungkan sepasang gembok bertuliskan nama pasangan untuk diikat pada pagar Lumi Deck. Pasangan kekasih atau suami istri juga dapat duduk di satu-satunya bangku tepat di tengah Lumi Deck yang jika mereka duduk sambil,bergandengan tangan akan secara otomatis menyalakan lampu lantai dasar Lumi Deck. Ada 4 tingkatan lampu di lantai Lumi Deck yang dimulai dari bentuk hati untuk "cinta" level 1, hati yang membara untuk "cinta" level 2, hati membara dan bertuliskan LOVE di lantai untuk "cinta" level 3 dan terakhir semua lampu lantai Lumi Deck akan menyala meriah dengan bertuliskan LOVE untuk "cinta" level tertinggi atau maksimum. Semua lampu itu menyala secara otomatis sangat tergantung kehangatan genggaman tangan kepada pasangan.

Floating Graden Umeda Sky Building dapat dicapai dengan berjalan kaki melalui stasiun JR Osaka dari Central North Exit atau Stasiun Umeda dari Chayamachi Exit yang sebenarnya dibuka sepanjang tahun (kecuali ditutup jika ada aktifitas perawatan) dari pukul 10 pagi sampai pukul 22:30 (terakhir naik pukul 22:00) dengan tarip masuk JPY 700 untuk Dewasa.

Pada malam harinya, kami dijamu makan malam di rumah makan khas Jepang yang khusus menyajikan Kepiting di daerah Dotonbori.

Dotonbori adalah pusat gastronomi, perbelanjaan dan hiburan di sisi selatan Kanal Dotonbori, Osaka, Jepang. Di seruas jalan antara Jembatan Dotonbori dan Jembatan Nipponbashi ini terdapat berbagai macam rumah makan dan fasilitas hiburan.

Sebagai simbol kota Osaka, Dotonbori telah berulang kali dijadikan sebagai lokasi film Jepang maupun film luar negeri. Papan-papan iklan dan lampu-lampu neon berukuran besar menghiasi gedung-gedung restoran dan hiburan malam di tepi Kanal Dotonbori. Pusat perhatian wisatawan yang datang ke Dotonbori, di antaranya kepiting papan iklan Kani (Kepiting) Douraku, lampion Fugu rumah makan Zuboraya, Neon Glico, dan jajanan khas Osaka (okonomiyaki, takoyaki, dan udon).

Di sekitar tempat ini terdapat teater bunraku, gedung sandiwara komedi/manzai Namba Grand Kagetsu, teater idola NMB48, dan gedung bioskop. Di kedua sisi kanal Jembatan Ebisubashi terdapat taman hiburan Tonbori Water Park yang dilengkapi tempat-tempat duduk. Pusat diskon Don Quijote berada di tepi kanal memiliki kincir ria berbentuk elips. Jembatan Ebisubashi merupakan ujung selatan dari arkade perbelanjaan Shinsaibashi.

Satu set makanan, baik konidisi dingin mentah ataupun panas disajikan secara bertahap dengan menu utama Kepiting ukuran besar disajikan di meja ditambah dengan Nasi Liwet khas Jepang. Kepiting ukuran besar berwarna jingga diternakkan di Hokaido dan Laut Jepang disajikan dalam berbagai jenis masakan yang Satu set menu tsb dihargai JPY 5,300 atau setara IDR 650 ribuan per orang.

Kami pulang dengan rasa kenyang dan melelahkan setelah perjalanan seharian dari stasiun Tokyo sejak pagi hari.

Salam dari Osaka,
28 Agustus 2012
NV

No comments:

Post a Comment