Seri 6 Perjalanan ke Floating
Garden Observatory Osaka 28 Agustus 2012
Ketepatan waktu keberangkatan
maupun kedatangan kereta api di Jepang sangat prima, apalagi Shinkansen NOZOMI
Express yang tiba tepat waktu sesuai jadual di stasiun Shin Osaka pada pukul
14:43.
Keluar dari stasiun segera terasa
hawa panas dan lembab kota Osaka yang melebihi panasnya Tokyo. Namun itu tak
mengurangi minat untuk memanfaatkan waktu sore untuk sekedar mengunjungi salah
satu ikon kota Osaka.
Sebuah bangunan tinggi menjulang
di daerah Umeda menjadi tujuan yakni Kuchu Teien Tenbodai atau dikenal sebagai
the Floating Garden Observatory. Keunikan dari bangunan ini antara lain adanya
"pelataran" 360 derajat yang berada diatas menghubungkan 2 bangunan
tinggi Umeda Sky Building yang tingginya 173 meter berada pada lantai ke 40.
Pelataran Floating Garden ibarat mahkota yang berada di puncak antara 2
bangunan gedung.
Tentu saja dari puncak pelataran
kita dapat memandang kota Osaka 360 derajat ke segala arah tanpa halangan
apapun yang tentunya sangat indah pada malam hari.
Ke arah Utara kita bisa memandang
beberapa jembatan panjang penghubung sungai Yodo, misalnya saja; jembatan Shin
Juso Ohashi, jembatan NTT, jembatan jalur kereta api Hankyu dan JR Line, bahkan
kesibukan bandara (lama) Itami di pusat kota Osaka tampak jelas dari atas
pelataran Floating Garden.
Ke arah Timur tampak pusat kota
kegiatan bisnis Osaka dengan beberapa gedung yang menjulang tinggi, misalnya
Pias Tower, Hotel Hankyu International, Umeda Center Building, Imperial Hotel
Osaka, Hankyu Grand Building, Osaka Castle dll.
Ke arah Selatan berjajar
hotel-hotel international antara lain, Hilton Osaka, the Ritz Carlton Osaka,
Rihga Royal Hotel, Hotel Hansin, dsb.
ke arah Barat pandangan sangat
terbuka luas ke arah teluk Osaka yang dari kejauhan tampak WTC Cosmo Tower,
Tenpozan Ferris Wheel, Universal Studio, jembatan panjang Akashi Kaikyo yang
menghubungan daratan Osaka dengan pulau Awaji di lepas pantai Jepang yang
sangat indah manakala matahari mulai terbenam.
Pelataran Floating Garden disebut
Lumi Sky Walk yang pada malam hari lantainya akan menyala berwarna warni.
Sementara di salah satu sudut Lumi Sky Walk ada sebuah tempat yang cukup
"sakral" bagi muda-mudi pasangan Jepang dimana mereka bisa menggantungkan
sepasang gembok bertuliskan nama pasangan untuk diikat pada pagar Lumi Deck.
Pasangan kekasih atau suami istri juga dapat duduk di satu-satunya bangku tepat
di tengah Lumi Deck yang jika mereka duduk sambil,bergandengan tangan akan
secara otomatis menyalakan lampu lantai dasar Lumi Deck. Ada 4 tingkatan lampu
di lantai Lumi Deck yang dimulai dari bentuk hati untuk "cinta" level
1, hati yang membara untuk "cinta" level 2, hati membara dan
bertuliskan LOVE di lantai untuk "cinta" level 3 dan terakhir semua
lampu lantai Lumi Deck akan menyala meriah dengan bertuliskan LOVE untuk
"cinta" level tertinggi atau maksimum. Semua lampu itu menyala secara
otomatis sangat tergantung kehangatan genggaman tangan kepada pasangan.
Floating Graden Umeda Sky
Building dapat dicapai dengan berjalan kaki melalui stasiun JR Osaka dari
Central North Exit atau Stasiun Umeda dari Chayamachi Exit yang sebenarnya
dibuka sepanjang tahun (kecuali ditutup jika ada aktifitas perawatan) dari
pukul 10 pagi sampai pukul 22:30 (terakhir naik pukul 22:00) dengan tarip masuk
JPY 700 untuk Dewasa.
Pada malam harinya, kami dijamu makan malam di rumah makan khas Jepang yang
khusus menyajikan Kepiting di daerah Dotonbori.
Dotonbori adalah pusat gastronomi, perbelanjaan dan hiburan di sisi selatan
Kanal Dotonbori, Osaka, Jepang. Di seruas jalan antara Jembatan Dotonbori dan
Jembatan Nipponbashi ini terdapat berbagai macam rumah makan dan fasilitas
hiburan.
Sebagai simbol kota Osaka, Dotonbori telah berulang kali dijadikan sebagai
lokasi film Jepang maupun film luar negeri. Papan-papan iklan dan lampu-lampu
neon berukuran besar menghiasi gedung-gedung restoran dan hiburan malam di tepi
Kanal Dotonbori. Pusat perhatian wisatawan yang datang ke Dotonbori, di
antaranya kepiting papan iklan Kani (Kepiting) Douraku, lampion Fugu rumah
makan Zuboraya, Neon Glico, dan jajanan khas Osaka (okonomiyaki, takoyaki, dan
udon).
Di sekitar tempat ini terdapat teater bunraku, gedung sandiwara
komedi/manzai Namba Grand Kagetsu, teater idola NMB48, dan gedung bioskop. Di
kedua sisi kanal Jembatan Ebisubashi terdapat taman hiburan Tonbori Water Park
yang dilengkapi tempat-tempat duduk. Pusat diskon Don Quijote berada di tepi
kanal memiliki kincir ria berbentuk elips. Jembatan Ebisubashi merupakan ujung
selatan dari arkade perbelanjaan Shinsaibashi.
Satu set makanan, baik konidisi dingin mentah ataupun panas disajikan
secara bertahap dengan menu utama Kepiting ukuran besar disajikan di meja
ditambah dengan Nasi Liwet khas Jepang. Kepiting ukuran besar berwarna jingga
diternakkan di Hokaido dan Laut Jepang disajikan dalam berbagai jenis masakan
yang Satu set menu tsb dihargai JPY 5,300 atau setara IDR 650 ribuan per orang.
Kami pulang dengan rasa kenyang dan melelahkan setelah perjalanan seharian
dari stasiun Tokyo sejak pagi hari.
Salam dari Osaka,
28 Agustus 2012
NV
No comments:
Post a Comment