Seri 3 Jalan-Jalan ke Tokyo
Skytree, Akihabara, Asakusa dll 26 Agustus 2012
(Tulisan ini sudah pernah dipublikasikan ke beberapa millis pada tanggal 26 Agustus 2012)
Setelah sarapan pagi, kami bergegas menuju ke stasiun kereta api Ginza.
Rencana untuk mengunjungi Disney Land kami batalkan karena tahun lalu baru saja
mengunjungi Disney Land di Hong Kong. Tujuan awal kami adalah stasiun Oshiage
dimana baru saja dibuka tahun ini sebuah menara pencakar langit yang disebut
Tokyo Skytree yang menggantikan Tokyo Tower di daerah Shinbashi.
Tokyo Skytree atau Pohon Langit Tokyo, sebelumnya
disebut New Tokyo Tower adalah sebuah
menara siaran, observasi, dan rumah makan di Sumida, Tokyo, Jepang.
Menara ini telah menjadi struktur tertinggi di Jepang sejak tahun 2010 dan
mencapai ketinggian akhir 634 m pada bulan Maret 2011, sekaligus menjadikannya
sebagai menara tertinggi di dunia, melampaui Menara Canton di Guangzhou dan
merupakan struktur tertinggi nomor dua di dunia setelah Burj Khalifa yang mencapai 829,84 m.
Pembangunan menara ini dipimpin
oleh Tobu Railway dibantu oleh konsorsium enam stasiun penyiaran terestrial
yang dikepalai oleh NHK. Menara ini berada di tengah-tengah proyek pengembangan
kawasan di antara Stasiun Tokyo Skytree dan Stasiun Oshiage, sekitar 7 km Timur Laut Stasiun Tokyo. Salah satu dari fungsi
utama menara ini untuk merelai sinyal siaran radio dan televisi. Fasilitas yang
ada sekarang ini di Menara Tokyo yang
tingginya 333 m dianggap tidak cukup tinggi untuk
menyiarkan televisi terrestrial digital karena dikelilingi oleh banyak
bangunan-bangunan tinggi. Proyek pembangunan menara ini selesai pada 29
Februari 2012, dan dibuka untuk umum pada 22 Mei 2012.
Kami turut antri mengular yang diatur sedemikian rupa secara bergiliran
membeli tiket masuk dan naik ke anjungan Tembo Deck setinggi 350 meter di
menara Tokyo Skytree.
Di tempat yang sama, ada sebuah gedung Sumida Aquarium yang juga tak kalah
menarik.
Para pengunjung dapat menikmati berbagai biota dan binatang laut dari yang
seukuran peniti sampai sebesar ikan Hiu. Sebuah kolam indoor mempertunjukkan
kelucuan para Penguin. Sumida Aquarium memang tak seluas Sea World di Ancol
namun tetap menarik untuk dikunjungi karena pengunjung dapat berinteraksi
dengan para ilmuwan kehidupan binatang laut yang membuka laboratorium mereka di
hadapan pengunjung.
Bermodalkan kartu Prepaid SUICA kami naik subway menuju daerah Akihabara
semacam wilayah Glodok, pusat jualan elektronik dan pernak-pernik.
Akihabara merupakan pusat perbelanjaan untuk barang elektronik, suku cadang
elektronik, dan merupakan surga bagi penggemar anime (animasi), manga (komik),
dan doujinshi (produksi pribadi perseorangan) serta permainan video. Di tempat
ini juga terdapat banyak Maid Cafe dimana para pelayannya berpakaian dan
berbicara model artis film animasi. Semua isi Cafe diatur sedemikian rupa mirip
kehidupan dalam video animasi dan kami sempat berpotret bersama salah satu
pelayannya dengan membayar JPY 500.
Sebegitu luas dan padatnya area Akihabara yang menajang dari stasiun
Suenhirocho sampai Jembatan Mansei, jalanan dipenuhi pejalan kaki sehingga
ditutup untuk lalu-lintas kendaraan mobil.
Kami bergeser lagi ke Asakusa semacam pasar pernak-pernik khas Jepang.
Cuaca yang sangat panas sangat menguras tenaga dan kami kembali ke hotel di
Ginza untuk berisrahat.
Salam dari Ginza Tokyo, 26 Agustus 2012
NV
No comments:
Post a Comment